Bikin Makanan Makin Sedap, Ini 4 Jenis Petis Khas Jawa Timur

Bikin Makanan Makin Sedap, Ini 4 Jenis Petis Khas Jawa Timur

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Jumat, 19 Apr 2024 19:49 WIB
fried tofu served with hot spicy chilli soy sauce
Ilustrasi tahu petis. Foto: Istimewa
Surabaya -

Petis merupakan bumbu yang seringkali dimanfaatkan dalam hidangan khas Jawa Timur seperti tahu tek, rujak cingur, dan tahu telur. Bumbu yang biasanya berbahan dasar udang ini terdiri dari berbagai jenis, apa saja?

Bumbu petis sering kali dinikmati dengan tahu dalam banyak hidangan, serta digunakan dalam masakan khas dari berbagai daerah untuk menambahkan rasa yang lebih otentik.

Cara pembuatan petis dan komposisi bahan-bahannya juga bervariasi di setiap daerah. Misalnya, ada bumbu petis khas dari Madura, Surabaya, dan daerah lainnya. Petis sering kali digunakan sebagai pelengkap masakan, seperti lontong kupang, gorengan, dan berbagai hidangan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-jenis Petis Jawa Timur

Petis populer sebagai bumbu andalan dalam makanan khas Jawa Timur yang membuat citarasanya semakin sedap. Berikut beberapa jenis petis khas Jawa Timur dirangkum dari berbagai sumber.

1. Petis Madura

Petis Madura, yang dikenal sebagai salah satu jenis petis yang terkenal, menggunakan ikan tuna atau cakalang sebagai bahan utamanya. Proses pembuatannya melibatkan kaldu ikan hasil pindang yang dicampur dengan garam, kemudian dimasak dengan api kecil hingga mengental.

ADVERTISEMENT

Terkadang, ada penambahan kaldu udang untuk memberikan rasa tambahan. Beberapa produsen petis Madura juga menambahkan minyak ikan untuk meningkatkan kepekatan dan cita rasanya.

Dalam hal rasa, petis Madura cenderung memiliki rasa yang asin. Dikenali dengan warna merah dan teksturnya yang lengket, petis Madura sering digunakan sebagai bahan cocolan untuk gorengan atau rujak buah.

2. Petis Surabaya

Petis Surabaya memiliki kemiripan dengan petis Madura, namun dengan beberapa perbedaan. Proses pembuatannya menggunakan kepala ikan yang dihaluskan menggunakan blender, kemudian disaring untuk mendapatkan kaldu yang kental.

Kaldu tersebut kemudian diolah dengan gula, garam, dan bumbu lainnya hingga mengental serta menghasilkan saus berwarna hitam. Petis ini memiliki rasa yang lebih manis daripada petis Madura. Petis Surabaya umumnya digunakan sebagai campuran dalam hidangan rujak cingur, lontong balap, atau tahu campur.

3. Petis Cere Sidoarjo

Berbeda dengan petis Madura, petis Sidoarjo memiliki bahan dasar udang, bahkan terdapat variasi yang menggunakan kupang. Sebenarnya, ada dua jenis petis yang berasal dari salah satu kawasan Gerbangkertosusila ini, yaitu petis putih dan petis hitam. Tak heran, Sidoarjo mendapatkan julukan sebagai Kota Petis.

Petis putih atau yang sering disebut petis cere hanya menggunakan gula pasir sebagai bahan campurannya. Karena ini, petis cere memiliki daya tahan yang lebih lama dan dianggap sebagai petis kualitas terbaik.

Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, dimulai dari pengolahan udang dan kupang sejak pagi untuk mendapatkan kaldu. Setelah itu, kaldu tersebut diaduk hingga mengental selama dua jam.

4. Petis Letek Sidoarjo

Masih berasal dari Kota Petis, kali ini petis hitam atau yang biasa disebut sebagai petis letek. Dua jenis petis yang berasal dari Sidoarjo ini memiliki perbedaan yang mencolok.

Perbedaan tersebut terletak pada bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatannya. Petis letek menggunakan gula aren, sehingga memberikan warna yang lebih gelap pada hasil akhirnya.

Kualitasnya juga berbeda, sehingga petis cere dihargai lebih tinggi daripada petis letek. Selain harganya, petis cere juga memiliki keunggulan dalam masa simpannya yang lebih lama dibandingkan petis letek. Biasanya, keduanya dijadikan pendamping saat menyantap gorengan.

Perbedaan Terasi, Belacan, dan Petis

Sama-sama terbuat dari udang, nyatanya masih ada beberapa orang yang belum bisa membedakan terasi, belacan, dan petis. Berikut perbedaan ketiga bumbu berbahan dasar udang yang menjadi primadona di Indonesia ini.

1. Terasi

Terasi adalah salah satu bumbu khas Indonesia yang dibuat melalui proses fermentasi. Terasi biasanya dibuat dari udang rebon atau ikan teri atau tongkol. Proses pembuatan terasi dimulai dengan menghaluskan udang rebon atau ikan, kemudian dicampur dengan garam.

Campuran ini kemudian dibungkus dalam daun pisang dan dijemur di bawah sinar matahari. Setelah proses penjemuran, semua bahan tersebut difermentasi hingga menjadi padat dan menghasilkan aroma khas yang menjadi ciri khas dari terasi.

2. Belacan

Belacan merupakan istilah alternatif untuk terasi yang digunakan di Malaysia. Terasi yang terbuat dari udang rebon ini dikenal dengan sebutan belacan. Proses pembuatan belacan mirip dengan proses pembuatan terasi secara umum.

3. Petis

Jika terasi dan belacan memerlukan fermentasi, maka petis tidak perlu melalui tahap tersebut. Petis adalah bumbu masakan yang terdiri dari udang atau ikan. Proses pembuatannya melibatkan pengambilan sari kaldu udang yang telah direbus dalam waktu yang cukup lama.

Kaldu ini kemudian dibumbui dengan garam dan gula untuk memberikan rasa manis. Petis dimasak hingga mengental dan berubah warna menjadi kehitaman. Teksturnya agak basah jika dibandingkan dengan terasi.

Itu dia deretan jenis petis yang populer di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Bagaimana? Penasaran untuk mencicipi semuanya? Semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads