.webp)
Sebuah kandang ayam di Dusun Masjid, RT 001, RW 001, Desa/Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo dikeluhkan warga setempat karena limbahnya dianggap mengganggu. Kandang ayam itu diketahui tidak berizin dan warga meminta agar kandang itu segera ditutup.
Kandang yang berdiri di atas tanah seluas 3.000 meter persegi itu diketahui milik Fauzi, salah satu warga Desa Taman, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Ketua RT setempat Suhardi mengatakan bahwa permintaan penutupan kandang ayam yang berdiri sejak Januari 2024 itu karena dianggap berdampak buruk kepada warga sekitar. Banyak warga yang disebut sakit imbas limbah dari kandang ayam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu kami meminta kepada bapak Pj Bupati Probolinggo agar bisa menutup kandang ayam ini. Selain aroma yang tidak sedap, banyak juga warga yang sakit karena dampaknya, oleh karena itu rencananya besok warga akan demo ke sini," kata Suhardi, Jumat (26/4/2024).
Suhardi mengatakan 80% warga setempat sejak awal tidak setuju kandang ayam ini dibangun meski cukup banyak di antara warga yang disodori amplop pelicin oleh sang pemilik. Pemberian uang pelicin itu menurut Suhardi tidak dipedulikan hingga mediasi sudah beberapa kali dilakukan.
"Mediasi di kantor desa sudah beberapa dilakukan dan hasilnya akan menutup kalau sudah panen, tapi sampai sekarang meskipun sudah panen malah diisi lagi. Sebelumnya banyak warga yang juga dikasih amplop, agar kandang ini disetujui tapi tetap banyak yang nolak," ungkapnya.
Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto bersama Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Paiton dan dinas terkait mendatangi kandang ayam tersebut.
Kedatangan rombongan Pj bupati itu langsung disambut ratusan warga yang meminta dan berteriak agar kandang ayam segera ditutup secepat mungkin. Pemilik kandang ayam pun turut menemui Pj Bupati Probolinggo bersama rombongan.
Ugas mengatakan bahwa kandang ayam ini dipastikan tidak berizin. Oleh karena itu, demi rasa kemanusiaan pihaknya memberikan keringanan sampai dengan panen. Selesai panen, kandang itu tidak boleh diisi lagi atau ditutup.
"Kami datangkan dinas-dinas terkait juga dan hasilnya memang kandang ini tidak ada izinnya. Oleh karena itu, selesai panen kali ini kandang harus ditutup kalau masih beroperasi maka saya yang akan menutupnya sendiri. Itu janji saya pada masyarakat," tegasnya.
(dpe/dte)
