Tanggal 26 April diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia atau World Intellectual Property Day. Kekayaan intelektual ini biasa disebut hak kekayaan intelektual (HAKI).
Pada tahun ini, peringatan hari tersebut berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Simak penjelasannya berikut ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Kekayaan Intelektual Sedunia
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui organisasi kekayaan intelektual dunia atau World Intellectual Property Organization (WIPO) pada tahun 2001 menetapkan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia tanggal 26 April.
Hari Kekayaan Intelektual Sedunia tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelindungan atas kekayaan intelektual.
Pada dasarnya, setiap orang dalam memenuhi sandang, pangan dan papan menggunakan barang penunjang. Seluruh barang tersebut bernilai kekayaan intelektual yang perlu dilindungi bagi para penciptanya.
Pemilihan tanggal 26 April ini merujuk pada Konvensi Pembentukan WIPO pada 14 Juli 1967. Tanggal 14 Juli tersebut juga menjadi hari dibentuknya WIPO.
Meskipun begitu, WIPO baru aktif pada 26 April 1970 dan resmi menjadi suatu lembaga PBB tahun 1974.
Makna Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2024
Melansir laman resmi WIPO, untuk membangun masa depan dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, setiap orang perlu memikirkan kembali mengenai cara hidup, bekerja, dan bermain.
Perayaan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2024 sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan intelektual. Selain itu, peringatan hari tersebut juga untuk memperkuat solusi inovatif dan kreatif yang penting dalam membangun masa depan.
Sementara itu, SDGs merupakan landasan bagi manusia, perdamaian, kemakmuran, dan dunia. Layaknya tantangan yang seseorang hadapi begitu beragam dan kompleks, 17 tujuan SDGs juga saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain.
Maka, upaya pembangunan harus menyeimbangkan kelestarian sosial, ekonomi, dan lingkungan. Namun, tantangan yang akan hadapi manusia begitu mendalam dan kompleks.
Dalam menghadapi tantangan ini, setiap manusia harus segera bertindak dan memakai seluruh alat yang ada. Terutama menggunakan kecerdikan dan kekayaan intelektual manusia. Tujuannya, untuk mencapai masa depan berkelanjutan bagi siapa dan di mana saja.
Sejatinya, kekayaan intelektual bisa memupuk inovasi dan kreativitas. Setiap individu diperlukan untuk mendorong kemajuan manusia, dan menghubungkan kekayaan intelektual dengan SDGs. Supaya dapat menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik.
17 Tujuan SDGs
17 Tujuan SDGs meliputi, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan.
Selain itu, tujuan SDGs juga pada kota dan permukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, ekosistem daratan, perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh, kemitraan untuk mencapai tujuan.
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)