Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menggantikan Presiden Jokowi menyematkan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada kepala daerah atas prestasi dan kinerja tinggi dalam menyelenggarakan pemerintahan. Tanda kehormatan ini diberikan berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD).
Ada 15 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan ini. Penyematan penghargaan Satralancana dilakukan pada upacara peringatan Hari Otoda 2024 di Balai Kota Surabaya. Namun, hanya 14 kepala daerah yang hadir dan diberikan penyematan.
Wali Kota Surakarta Jawa Tengah Periode 2021-sekarang Gibran Rakabuming Raka tidak hadir dan tidak disebutkan sebagai penerima penghargaan yang disematkan Mendagri. Berikut daftar penerima penghargaan Satyalancana Bhakti Praja Nugraha yang diberikan Jokowi dan disematkan Mendagri di Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.
- Bupati Sumedang Jawa Barat Periode 2018-2023 Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M.
- Bupati Kulon Progo D.I. Yogyakarta Periode 2017-2022 Drs. H. Sutedjo
- Bupati Wonogiri Jawa Tengah Periode 2021-sekarang Joko Sutopo
- Bupati Banyuwangi Jawa Timur Periode 2021-sekarang Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, S.Pd.
- Bupati Bojonegoro Jawa Timur Periode 2018-2023 Dr. Hj. Anna Mu'awanah
- Bupati Badung Bali Periode 2021-2024 I Nyoman Giri Prasta, S.Sos.
- Bupati Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan Periode 2018-2023 Drs. H. Achmad Fikry, M.A.P.
- Bupati Konawe Sulawesi Tenggara Periode 2018-2023 KerySaifulKonggoasa
- Wali Kota Medan Sumatera Utara Periode 2021-sekarang Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M.
- Wali Kota Serang Banten Periode 2018-2023 Dr. H. Syafrudin, S.Sos., M.Si.
- Wali Kota Bogor Jawa Barat Periode 2019-2024 Dr. H. Bima Arya Sugiarto
- Wali Kota Surabaya Jawa Timur Periode 2021-sekarang Eri Cahyadi, S.T., M.T.
- Wali Kota Denpasar Bali Periode 2021-sekarang I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E.
Usai menyematkan penghargaan, Mendagri Tito Karnavian selaku inspektur upacara juga menyampaikan sambutannya tentang ekonomi daerah. Lantaran upacara digelar di tengah rintik hujan yang tak kunjung berhenti, ia pun mengingatkan agar seluruh kepala daerah maupun peserta upacara tidak goyah.
"Maka otonomi daerah dirancang bahwa otonomi daerah bukanlah otonomi penuh, karena kita bukan negara liberal. Tapi sebagian yang didelegasikan pada pemerintah daerah dengan cara yang bijak," kata Tito dalam sambutannya, Kamis (25/4/2024).
Ia pun menekankan tema Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII ini menjadi momen memperkokoh komitmen pemerintah daerah (pemda) dalam mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan.
"Tema yang dipilih tahun ini tentang ekonomi hijau dan berkelanjutan ramah lingkungan merupakan tekat kita untuk memperkokoh komitmen termasuk pemda akan amanah membangun berkelanjutan bagi Indonesia," ujarnya.
(irb/fat)