Kabar keretakan pasangan Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) menguat menjelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang yang rencananya digelar Nopember 2024. Keduanya kemungkinan besar tidak kembali maju sebagai pasangan petahana.
Retaknya hubungan SanDi tentu cukup mengejutkan dan di luar dugaan masyarakat. Sebab, keduanya merupakan kader terbaik PDI Perjuangan (PDIP) yang diusung bersama enam partai koalisi. Keduanya juga sukses memenangkan Pilbup Malang 2020.
Diketahui, pada hasil rekapitulasi Pilbup Malang 2020, pasangan Sanusi-Didik (SanDi) memperoleh 530.449 suara atau 45,51 persen dari total suara sah sebanyak 1.165.592.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan rivalnya, paslon nomor 2, Latifah Shohib dan Didik Budi Muljono (Ladub) mendapat 491.816 suara atau 42,19 persen. Lalu, paslon nomor urut 3, Heri Cahyono (HC) dan Gunadi Handoko (GH) mendapat 143.327 suara atau 12,30 persen.
Namun, kabar retaknya hubungan SanDi hingga muncul isu keduanya tak kembali berpasangan di Pilbup Malang 2024 dibantah Didik Gatot Subroto.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang sekaligus Wakil Bupati Malang ini mengungkapkan, ada strategi partai yang menginginkan untuk membangun kekuatan besar di Malang Raya.
"Nggak ada (retak), kalau SanDi retak tidak ada. Tetapi bagaimana membangun pilar-pilar partai menjadi satu kesatuan itu benar. Kan nggak boleh kalau berbicara itu, nggak ada (retak). Maka, kita saling memberikan support, sebagai Ketua DPC bagaimana tugas saya memenangkan Kabupaten Malang, nggak ada kata itu," tutur Didik kepada detikJatim, Selasa (23/4/2024).
Sebagai kader partai, Didik menegaskan, dirinya bakal siap menjalankan mandat yang diberikan. Meskipun, dirinya harus keluar dari Kabupaten Malang dan bertarung merebut kemenangan di kota lain, seperti di Kota Batu.
"Iya tidak. Ini karena saya diminta untuk ke sana saja (Kota Batu), karena saya juga menjadi bagian dari keluarga besar orang Batu. Saya di Batu mulai tahun 2004, rumah saya di Bulukerto dan sebagian besar warga Batu menanyakan ayolah (nyalon)," tegasnya.
"Intinya secara umum saya pun nanti kalau ditugaskan, artinya ditugaskan untuk berkompetisi di sana (Kota Batu) saya pun harus siap menjalankan itu. Tentunya kita menunggu bagaimana nanti DPC Kota Batu membuka proses penjaringan tidak, di saat proses penjaringan kalau dimungkinkan saya mendapatkan tugas akan mendaftarkan di sana," sambungnya.
Menurut Didik, apabila memang ada strategi partai memberikan mandat dirinya untuk maju sebagai calon Wali Kota Batu, justru menunjukkan bahwa figur Sanusi dan Didik Gatot Subroto merupakan kader yang memiliki prestasi dan memperoleh kepercayaan dari partai untuk memenangkan Pilkada di Kabupaten Malang dan Kota Batu.
"Berarti ada catatan prestasi untuk kedua-duanya (Sanusi-Didik). Ada prestasi yang memungkinkan ada ruang yang disamakan (maju pilkada). Secara pribadi, andai kata ditugaskan, maka saya harus mempersiapkan diri bagaimana menjadikan Batu lebih cemerlang dari yang saat ini," tuturnya.
Kendati begitu, kata Didik, bukan berarti dirinya tak memiliki harapan kembali berpasangan dengan Sanusi kembali maju di Pilbup Malang 2024.
"Oh ya masih dong (berpasangan lagi), tetapi kita kan punya strategi internal. Bagaimana membangun, mempertahankan Malang Raya ini menjadi sebuah kekuatan yang besar. Kekuatan ini yang akhirnya kita tidak boleh menang-menangan, dalam arti internal lho ya. Maka sebagai kader di saat kita diminta untuk apa namanya memberikan membaktikan dirinya di tempat lain, sepanjang ruang itu ada kenapa tidak," katanya.
Didik juga menyinggung proses yang kini dijalankan adalah menjalin komunikasi dengan seluruh partai, untuk membangun kekuatan dalam pemenangan Pilbup Malang 2024. DPC PDIP Kabupaten Malang nantinya juga akan membuka penjaringan bakal calon yang diusung di kontestasi lima tahunan itu.
"Sudah ada instruksi dari DPP, agar DPC segera membuka penjaringan. Sebagai partai demokrasi, kami juga membuka ruang. Karena koalisi menjadi satu bagian yang harus dibangun, dengan siapa? dengan semua partai. DPC (PDIP) secara struktural punya kewajiban membangun komunikasi lintas partai dengan harapan ada penguatan. Syukur bangunan yang pernah kita buat dulu dalam pemenangan SanDi bisa bergabung kembali," bebernya.
Sebelumnya, kepastian SanDi tidak kembali maju di Pilbup Malang awalnya diungkap Bupati Malang Sanusi, di mana menyatakan tidak memiliki pilihan figur untuk mendampingi dirinya maju kembali di Pilbup Malang 2024 ketika memperoleh rekom dari PDI Perjuangan. Sanusi justru menyerahkan figur pendamping kepada partai pengusung dan koalisi.
"Tidak ada (pilihan calon wakil). Nanti dibicarakan antarpartai (sosok wakil)," ujar Sanusi kepada detikJatim, Senin (22/4/2024).
Sanusi sempat memberikan sinyal bahwa tidak akan kembali maju berpasangan dengan Didik Gatot Subroto. Sebab, Didik menjabat Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang itu akan maju di Pilwali Kota Batu. Selain itu, Dewanti Rumpoko bakal mendapatkan rekom PDIP maju sebagai calon Wali Kota Malang.
"Ini kan masih dalam penjajakan untuk diwacanakan mendapat rekom dari partai pengusung," ungkap Sanusi.
(hil/dte)