Kesan berbeda terlihat sejak awal memasuki ruang tunggu Satpas. Di sini pemohon SIM akan disambut dengan dua petugas yang memakai baju adat Jawa.
Petugas pria memakai baju batik khas lengkap dengan blangkon di kepala, dan seorang petugas wanita memakai busana kebaya lengkap dengan kain jarik sebagai bawahan.
Saat masuk ke dalam layanan SIM, nuansa Hari Kartini kian kental. Semua petugas didominasi wanita memakai kebaya. Ini sebagai citra emansipasi wanita yang ingin ditonjolkan Satlantas Polres Jombang.
Pelayanan khusus di Hari Kartini ini tentunya membuat kesan tersendiri bagi para pemohon SIM. Seperti salah satunya Antika Marselina Putri (23), warga Kecamatan Sumobito, Jombang yang tengah mengurus SIM C.
"Dari segi penampilan berbeda ya dari biasanya, memakai baju kebaya semua. Menurut saya bagus sih karena mendukung dan memeringati Hari Kartini," terangnya kepada wartawan di lokasi, Sabtu (20/4/2023).
Menurut Antika, nuansa kebaya di Hari Kartini di Satpas Satlantas Polres Jombang ini tentunya juga membuat nyaman dirinya. Kesan humanis kian kental terasa. "Lebih nyaman dilihat dan terkesan humanis," tandasnya.
Kanit Regident (KRI) Satlantas Polres Jombang Iptu Rita Puspita Sari mengatakan anggotanya memang sengaja diminta memakai kebaya untuk memeringati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April. Nuansa Hari Kartini ini akan diterapkan di Satpas dan Samsat Jombang hingga Senin (22/4) pekan depan.
"Pelayanan Regident yaitu Satpas dan Samsat kami menggunakan kebaya untuk ceweknya dan baju batik untuk cowoknya," terangnya.
Menurut Rita, Satlantas Polres Jombang ingin menyampaikan pesan polisi humanis di momen Hari Kartini ini melalui pakaian kebaya dalam pelayanannya.
"Hal ini untuk mendekatkan diri dan lebih humanis ke masyarakat dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan untuk mewujudkan emansipasi wanita sesuai dengan slogan ibu Kartini," tandasnya.
(abq/iwd)