Wanita Indonesia pasti tak asing dengan kalimat Habis Gelap Terbitlah Terang. Ungkapan tersebut datang dari RA Kartini, salah satu pahlawan nasional.
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau RA Kartini merupakan pribadi yang gigih dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Sosoknya sangat berjasa dalam mewujudkan kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan.
10 Sikap Teladan RA Kartini
Atas jasanya ini, banyak sikap teladan dari RA Kartini yang bisa dijadikan contoh, khususnya bagi perempuan Indonesia. Apa saja itu? Berikut sejumlah sikap teladan RA Kartini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Berwawasan luas
Berhenti sekolah pada usia 15 tahun dan dipingit tidak menyurutkan semangat Kartini untuk tetap mempelajari hal baru. Ia memperkaya wawasannya melalui leestrommel atau kotak bacaan yang menjadi langganan ayahnya. Bacaannya pun beragam, meliputi buku, koran, majalah baik dari dalam maupun luar negeri.
2. Patuh kepada orang tua
Saat itu, Kartini memiliki perbedaan pandangan dengan orang tuanya. Sebab, kedua orang tuanya menganggap tidaklah lazim bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Pemikiran ini seperti mayoritas masyarakat Jawa kala itu. Kartini diwajibkan berhenti sekolah dan menunggu lelaki datang menikahinya. Alih-alih memberontak, Kartini tetap menghormati keputusan orang tuanya.
3. Pantang menyerah
Saat bersekolah, Kartini kerap dipandang sebelah mata oleh para guru berkebangsaan Belanda. Itu karena ia merupakan perempuan dan pribumi. Meski begitu, Kartini tidak menyerah dan terus belajar agar tidak tertinggal dari teman-teman Belandanya.
4. Berani
Sikapnya berani untuk mendobrak stereotip masyarakat saat itu patut diteladani. Sikap beraninya inilah yang membuahkan hasil bahwa wanita Indonesia akhirnya mendapatkan kesempatan yang setara.
5. Mandiri
Kartini dikenal sebagai perempuan mandiri. Dengan kondisinya yang sedang dipingit, ia selalu mencari cara agar pemikirannya dapat tersampaikan ke khalayak umum. Terlebih, dirinya selalu berusaha sendiri untuk mendapatkan hal yang diinginkan.
6. Rendah hati
Meski lahir dengan darah bangsawan, itu tidak menjadikan Kartini sebagai sosok yang tinggi hati. Ia bahkan menolak untuk diperlakukan secara khusus karena status dan derajat yang dimilikinya. Melainkan, Kartini lebih senang bergaul dengan berbagai kalangan.
7. Berjiwa sosial tinggi
Kerendahan hati yang dimilikinya membuat Kartini hidup dengan jiwa sosial yang tinggi. Ia sadar bila banyak orang tidak seberuntung dirinya. Sifat ini membuat Kartini senang untuk berbagi pengetahuan dengan orang-orang di sekitarnya. Terlebih dengan semangat dan dedikasinya yang tinggi di bidang pendidikan.
8. Religius
Sebagai seorang muslimah, Kartini juga merupakan figur yang religius. Sifatnya ini tercermin dalam kegiatan sehari-harinya ketika dipingit, yakni membaca Al-Qur'an. Bahkan, ia acapkali mempelajari tafsir dan arti dari ayat-ayat Al-Qur'an.
9. Mencintai bangsa Indonesia
Rasa cintanya pada bangsa Indonesia sudah sepatutnya untuk dipuji. Kartini memanfaatkan posisinya sebagai bangsawan untuk mencerdaskan kehidupan perempuan di Indonesia. Dengan begitu, para wanita pribumi tidak lagi tertinggal.
10. Inspiratif
Di balik semua sikap teladan yang disebutkan, Kartini merupakan tokoh yang inspiratif. Dengan kegigihan dan semangatnya, sosok RA Kartini selalu dijadikan inspirasi, khususnya para wanita Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/iwd)