Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsino Njoto meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan upaya agar tidak terjadi lonjakan kasus flu Singapura. Pasalnya, saat ini telah ditemukan puluhan kasus di Kota Pahlawan.
Herlina meminta Dinkes Surabaya turut menggandeng Dinas Pendidikan, baik kota maupun provinsi, untuk memberikan pencegahan sampai penanganan jika terkena flu Singapura kepada siswa.
Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi strain Coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Pasien yang terkena Flu Singapura terdapat tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut, serta ruam di tangan dan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, tinja dan cairan lepuh yang muncul pada kulit.
Baca juga: 61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya |
"Kalau dilihat mulai Januari, kemungkinan besar waktu libur sekolah cenderung naik. Karena lebih mudah tertular orang sedang berlibur atau ketemu orang setelah berlibur," kata Herlina saat dihubungi detikJatim, Jumat (18/4/2024).
"Saran saya Dinkes membuat imbauan, kerja sama dengan Dinkes Pendidikan Surabaya dan Provinsi Jatim, imbauan bersifat mengimbau asupan vitim atau gizi sehari-hari atau beperjian diperhatikan," imbuhnya.
Dinkes juga diminta membuat imbauan melalui media sosial maupun selebaran di sekolah yang akan disampaikan guru kepada siswa. Harapannya, masyarakat awan dan siswa bisa mencegah dan mendeteksi secara mandiri.
Selain itu, Herlina juga meminta Dinkes Surabaya memberikan tips pencegahan dan penanganan kepada masyarakat dan sekolah. Sehingga, masyarakat tidak sampai khawatir berlebih dan mengetahui harus bertindak seperti apa bila mengalami gejala flu Singapura.
"Andai kata kemudian merasa terkena flu Singapura apa yang harus dilakukan. Tips yang diberikan upaya preventif sampai kuratif. Ini masa-masa libur, mobilitas orang masuk atau keluar akan tinggi, masih bulan Syawal banyak halalbihalal. Dengan begitu diharapkan tidak ada lonjakan kasus. Kalau pun ada, masyarakat tidak bingung dan memahami melakukan upaya kuratif secara mandiri," jelasnya.
Puskesmas juga diminta melakukan sosialisasi kepada pasien yang datang tentang waspada flu Singapura. Kemudian bersinergi dengan kecamatan, kelurahan, RT, RW.
"Agar masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi bagaimana melakukan antisipasi terkait upaya pencegahan atau penanggulangan, pengobatan flu Singapura. Hulunya dari Dinkes membuat informasi mudah dipahami dan membuat masyarakat lebih waspada. Penyambung lidah ke guru, wali kelas dan lainnya atau bagian pemerintahan melibatkan kecamatan, kelurahan, RT dan RW," pungkasnya.
Sebelumnya, Dinkes Surabaya telah memberikan tips mencegah flu Singapura. Yakni rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, lalu saat menyiapkan dan sebelum makan.
Selain itu juga tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam.
Perabotan di rumah juga harus rutin dibersihkan dengan benar agar tidak menjadi media penularan virus. Seperti pada gagang pintu, meja dan remote TV.
Masyarakat diminta beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu Singapura sampai kondisi benar-benar pulih. Warga dianjurkan segera datang dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat bila mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi dan bagian dalam pipi dan ruam yang biasanya di telapak tangan, telapak kaki dan terkadang di pantat.
"Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Jadi segera datang dan berobat ke fasyankes," kata Kadinkes Surabaya Nanik Sukristina.
Bagi warga yang terjangkit flu Singapura, tatalaksana awal yang harus dilakukan, yaitu memenuhi nutrisi yang cukup bagi penderita, memberikan obat anti panas jika penderita demam dan memberikan anti nyeri apabila mengalami nyeri pada tubuh.
"Warga juga diminta lapor ke fasyankes terdekat atau ke Dinas Kesehatan dalam waktu 1x24 jam apabila mengalami gejala penyakit Flu Singapura dengan segera, setelah mendapatkan penanganan dari dokter," pungkasnya.
(abq/dte)