Video khotbah Pendeta Gilbert Lumoindong terkait zakat membuat gaduh media sosial. Dalam khotbah itu Gilbert bicara soal zakat 2,5% dan membandingkannya dengan perpuluhan bagi umat Kristiani. Gilbert juga bicara soal gerakan salat umat Islam dan membandingkannya dengan gerakan saat umat Kristen beribadah di gereja.
Khotbah itu menjadi perbincangan dan menuai keprihatinan sejumlah tokoh. Slah satunya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). Untuk mengklarifikasi dan meminta maaf, Gilbert pun memilih menemui JK.
Gilbert mendatangi kediaman JK pada Senin (15/4). Gilber datang bersama sejumlah rekannya sedangkan JK menemui Gilbert ditemani sejumlah kawannya pula. Di antaranya ada Prof. Kamaruddin dan Prof Imam selaku Sekjen Dewan Masjid Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kami dijelaskan oleh Pak Pendeta tentang video yang beredar yang menimbulkan tentu banyak pihak terkejut," kata JK dilansir dari detikNews.
JK pun mengaku terkejut dan kecewa melihat video itu. Dia pun menyambut kedatangan Gilbert yang bermaksud memberikan penjelasan tentang video khotbahnya.
"Saya sih terkejut, kecewa juga waktu melihat itu dan dijelaskan, karena bagi saya hidup di negeri yang tercinta ini kita saling menghargai satu sama lain. Apapun agama kita, kita harus toleransi. Untuk toleransi harus saling menghargai. Dalam Islam itu ayatnya lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya dan agamamu agamamu. Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi," tuturnya.
Baca juga: 7 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Mal |
"Kemudian saya dijelaskan apa itu pertama pernyataan internal, kebaktian sebagai pendeta. Nah itu tidak dimaksudkan seperti itu. Lebih jelasnya mungkin pendeta menjelaskan sendiri," tambahnya.
Saat diberi kesempatan itulah Gilbert memohon maaf atas video yang membuat kegaduhan itu. Dia mengaku tidak ada niatan untuk mengolok-olok atau menghina umat Islam.
"Pertama-tama sebelum saya lanjutkan kalimat dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah Pilpres, mau menyambut Pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan kristus lalu menyambut kenaikan ke sorga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik," tuturnya.
"Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," tambahnya.
Gilbert mengaku dibesarkan di Kampung Tebet dan rumahnya berjarak 200 meter dari masjid. Ia juga mengaku dibesarkan di SD Dewi Sartika dengan kehidupan yang cukup dekat dengan umat muslim.
"Lalu kemudian beberapa hal juga yang perlu diketahui yg kedua itu adalah ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," jelasnya.
Gilbert menduga masyarakat menanggapi videonya dengan kaca mata yang berbeda. Ia menduga ada yang mengedit video tersebut hingga menimbulkan kegaduhan.
"Tetapi yg pasti bahwa penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap. Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai auto kritik umat kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang muslim misalnya cukup setengah mati. Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai," ujarnya.
"Kalau ini (muslim) ada gaya-gayanya, gerakannya yang tidak boleh salah. Bahkan, saya garis bawahi terakhir bahwa lipat kaki buat Umat muslim biasa sekali sampai mungkin Pak JK yang usianya 82 tahun masih bisa lipat kaki gitu. Kita di Gereja orang gereja 45 tahun masih bisa lipat kaki itu dah hebat. Karena apa? Karena ibadahnya paling santai. Nah itu yang saya bilang dan kebetulan di umat Kristen ada kepercayaan misalnya tentang memberi 10 persen," tambahnya.
Tiga alasan Gilbert pilih JK
Gilbert mengaku punya 3 alasan memilih JK. Pertama, JK merupakan tokoh yang berpengalaman dan diakui oleh umat muslim.
"Ya bagi saya kenapa memilih pak JK ada tiga alasannya, yang pertama pak JK adalah orang yang senior di bangsa ini dan sudah menduduki banyak jabatan, berarti beliau berpengalaman dan bukan hanya berpengalaman tapi beliau juga seorang yang diakui sebagai quote and quote pemimpin umat Muslim. Dalam hal ini beliau juga pemimpin dewan masjid, itu yang pertama, karena saya tahu beredarnya banyak hal justru ada di masjid-masjid," ucapnya.
Kedua, lanjutnya, JK disebut man of peace karena sudah banyak mendamaikan keadaan-keadaan di bangsa ini. Ketiga, JK adalah orang yang asyik, meski semakin tinggi jabatannya makin sulit dijumpai, namun tidak bagi JK.
"Tapi Pak JK seorang yang siap buat apa saja buat bangsa dan negara. Pokoknya buat bangsa dan negara apalagi demi kedamaian bisa mudah dicarinya gitu dalam hal ini. Kemarin kita berdiskusi, kita minta waktu, beliau di tengah kesibukannya langsung mengambil waktu hari ini karena buat beliau bangsa dan negara dan kedamaian itu selalu penting, kira-kira itu dari saya," tutupnya.
(dpe/fat)