Momen libur Lebaran yang seharusnya penuh sukacita, justru berakhir tragis untuk tiga pemuda asal Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya. Mereka menemui ajalnya saat menghabiskan libur hari raya di rumah saudara temannya.
Dilansir dari arsip pemberitaan, peristiwa nahas dialami Abraham Melky Cristian, Bram Yudi Prasetyo, dan Gilang saat mandi di Sungai Brantas Kediri. Mereka tewas tenggelam usai terseret derasnya arus sungai.
Hari itu, Sabtu 25 Agustus 2012 bertepatan sepekan setelah Lebaran, rombongan delapan pemuda berangkat dari Surabaya menuju rumah saudara temannya di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari yang sama, mereka jalan-jalan di Sungai Brantas, tepatnya di bawah jembatan kereta api Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Hari itu, mereka sebenarnya berencana pulang ke Surabaya naik bus dari Kertosono.
Sebelum pulang, mereka ingin mengabadikan momen dengan berfoto di atas jembatan di tepi sungai itu untuk kenang-kenangan. Tapi pada akhirnya delapan pemuda itu memutuskan mandi di tepi sungai.
Lima orang turun ke sungai, sementara tiga lainnya hanya di tepi sungai. Saat asyik mandi dan berfoto-foto tiba-tiba arus deras datang. Lima pemuda hanyut. Beruntung dua orang bernama Hendra dan Niko berhasil menyelamatkan diri karena berdiri tidak terlalu jauh dari bibir sungai.
Sementara Melky, Bram, dan Gilang hanyut terseret arus. Bram sebenarnya sempat ditolong temannya, namun justru ikut terseret karena panik. Teman-teman korban yang selamat kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Petugas pun langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Awalnya hanya mandi di tepi sungai, lama-lama ke tengah, hingga musibah itu terjadi," kata salah satu korban selamat Hendra seusai kejadian.
Polisi mencari korban dengan menyisir sepanjang jalan di pinggir sungai sejauh tujuh kilometer. Proses pencarian melibatkan petugas kepolisian setempat dan tim SAR Satuan Brimob Detasemen C Kompi 1 Polda Jawa Timur.
Namun, hingga hari menjelang malam, ketiga korban tak kunjung ditemukan. Saat proses pencarian kondisi arus sungai juga cukup deras sehingga pencarian dilanjutkan keesokan harinya.
"Ada pusat arus di bawah jembatan dan dalamnya sampai 8 meter. Kami memantau di sekitar jembatan termasuk melakukan pencarian sampai wilayah Nganjuk, karena sungai ini juga mengalir ke sana untuk sarana irigasi," kata AKP Sartana yang saat itu menjabat Kapolsek Purwoasri.
Pencarian hari kedua pada Minggu 26 Agustus 2012, tim SAR berhasil menemukan jenazah Melky atau Diki. Jenazahnya ditemukan di dasar Sungai Brantas, tepatnya di bawah jembatan lokasi mereka berenang.
Sementara Bram dan Gilang baru berhasil ditemukan pada Senin 27 Agustus 2012. Jenazah Bram ditemukan mengambang tidak jauh dari lokasi awal tenggelam. Begitu juga jenazah Gilang ditemukan tidak jauh dari lokasi mereka berenang.
"Kami menemukan tubuh mereka tidak jauh dari lokasi kejadian dan sudah meninggal dunia. Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri," kata AKP Sartana.
Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.
(irb/dte)