Bus Sumber Kencono begitu melegenda sebagai raja jalanan. Bus ini dikenal cepat, suka menyalip, hingga kerap mengalami kecelakaan. Saking seringnya kecelakaan, kala itu sampai ada plesetan nama 'Sumber Bencono'.
Nama Sumber Kencono kini sudah lenyap. Namanya sudah dua kali berganti. Sejarah mencatat 51 kecelakaan maut menewaskan 36 orang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun, 2009 hingga 2011. Kecelakaan dengan Elf yang menewaskan 20 orang menjadi akhir nama Sumber Kencono.
Senin, 12 September 2011, bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan maut di Mojokerto. Kala itu tabrakan maut terjadi kurang dari sebulan setelah kecelakaan di Madiun pada 28 Agustus 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, bus Sumber Kencono jurusan Yogyakarta bernomor polisi W 7181 UY datang dari arah Surabaya. Bus melaju kencang di By Pass Puri Indah, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Nahas, dari arah berlawanan datang Elf bernopol AG 7103 ML dari arah Jombang yang juga melaju dengan kecepatan tinggi. Tabrakan maut adu moncong pun tak terhindarkan. Elf sampai terlempar dan terguling. Dua kendaraan sarat penumpang itu terlibat tabrakan di tikungan by pass.
AKBP Prasetijo Utomo yang saat itu menjabat Kapolres Mojokerto mengatakan, kondisi jalan sangat sepi dan gelap tanpa penerangan saa kecelakaan itu terjadi. Tikungan by pass lokasi kecelakaan tidak ada median jalan dan tanpa marka jalan. Diperparah kondisi kemiringan jalan yang membahayakan pengguna jalan.
"Dari keterangan saksi, jalan sangat sepi, keduanya juga melaju kencang berlawanan. Tabrakan terjadi antarmuka," katanya di lokasi, Senin (12/9/2011).
Menurut Prasetijo, bus Sumber Kencono diduga memakan jalur dari arah berlawanan. Sopir bus juga diperkirakan tidak bisa mengendalikan kendaraannya sesaat sebelum kecelakaan menewaskan 20 orang itu.
Seluruh korban tewas merupakan penumpang Elf dan sopir bus Sumber Kencono. Kondisi penumpang Elf cukup mengenaskan, bahkan ada yang tertindih mobil. Para korban pun dievakuasi ke RSI Sakinah dan RSUD Dr Wahidin.
Tak hanya berakhirnya nama Sumber Kencono, kecelakaan 12 September 2011 itu juga mendapat reaksi keras dari Gubernur Jawa Timur saat itu Soekarwo. Pakde Karwo memerintahkan Dinas Perhubungan mencabut izin trayek dan izin usaha Sumber Kencono.
Menanggapi itu, Kementerian Perhubungan akhirnya menjatuhkan sanksi administratif kepada perusahaan otobus Sumber Kencono. Jumlah armada Sumber Kencono lantas dipangkas hingga 40 persen.
Sebenarnya, pergantian nama Sumber Kencono menjadi Sumber Selamat sudah dilakukan pada 14 Juli 2011. Dua bulan sebelum kecelakaan terakhir di bulan September itu. Sebanyak 80 armada bus Sumber Kencono telah berganti nama.
Pada 9 Februari 2012, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pun memutuskan tidak mencabut izin trayek Sumber Kencono. Ditjen Hubdat menilai Sumber Kencono telah dikelola secara profesional.
Nama Sumber Selamat pun hanya bertahan selama setahun. Pada 2013 perusahaan meluncurkan bus Sugeng Rahayu sebagai pendamping Sumber Selamat. Namun, hingga saat ini semua armada Sumber Selamat telah berganti nama menjadi Sugeng Rahayu.
Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.
(irb/dte)