Petaka Awal Ramadan Bus Terjun ke Sungai Tewaskan 3 Orang di Tuban

Jatim Flashback

Petaka Awal Ramadan Bus Terjun ke Sungai Tewaskan 3 Orang di Tuban

Irma Budiarti - detikJatim
Sabtu, 16 Mar 2024 14:44 WIB
Kecelakaan bus di Tuban tahun 2008 silam.
Kecelakaan bus di Tuban tahun 2008 silam. Foto: dok. detikcom
Surabaya -

Awal Ramadan yang sedianya disambut suka cita justru menjadi hari kelam bagi penumpang bus malam Langsung Indah. Tak ada satupun yang mengira, hari pertama puasa itu membawa duka.

15 tahun lalu, tepatnya 1 September 2008, bus malam dari Jakarta itu mengalami kecelakaan maut di jalur pantura. Hari itu, puluhan orang menumpangi bus nahas yang hendak menuju Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam arsip pemberitaan detikcom, sekitar pukul 05.45 WIB, bus malam Langsung Indah terlibat tabrakan dengan truk kontainer. Kejadiannya di kawasan Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulanya, bus dari Jakarta bernomor polisi EA 7336 S yang dikemudikan Bob Anae asal Rasanae Barat Bima melintas dengan kecepatan tinggi memasuki kawasan Desa Socorejo. Dari arah berlawanan datang truk kontainer bernopol AB 8251 Q.

Sama seperti bus, truk kontainer juga melaju dalam kecepatan tinggi. Setibanya di tikungan jalan, tabrakan keras pun tak dapat dihindarkan. Bus oleng usai menabrak truk hingga menghantam pembatas jalan.

ADVERTISEMENT

Bus juga sempat terguling sebelum tercebur ke sungai sedalam 5 meter dengan posisi atap bus di bawah, sementara posisi ban berada di atas. Seketika bus terendam air sungai yang bercampur air laut.

Tak berbeda jauh dengan bus, truk kontainer dari Surabaya yang hendak ke Semarang itu juga terjun ke sungai di sekitar lokasi kejadian. Warga sekitar yang mendengar kerasnya suara benturan langsung berhamburan ke jalan raya.

Mereka beramai-ramai memberi pertolongan kepada para penumpang bus. Warga mengevakuasi penumpang dari badan bus yang dalam posisi terbalik. Nahasnya, tiga penumpang bus tak dapat diselamatkan. Mereka tewas karena tidak bisa bernapas.

Polisi yang menangani kejadian kecelakaan ini mengidentifikasi para korban yang mayoritas berasal dari Bima. Tiga penumpang tewas merupakan dua nenek dan seorang siswa SD yang meninggal karena terjepit penumpang lain. Ketiga jenazah kemudian dievakuasi menuju RSUD Tuban.

Sementara sebagian penumpang selamat karena memecahkan kaca samping bus untuk meloloskan diri dari sungai. Seorang penumpang bernama Hikma nekat memecahkan kaca dengan tangan kosong. Meski tangannya berdarah dan luka serius, aksinya berhasil menyelamatkan sekitar 30 penumpang bus malam.

"Dari 35 penumpang, sekitar 30 penumpang yang menyelamatkan diri. Kalau tidak nekat memecah kaca, tidak mungkin kami bisa selamat. Itu Pak Hikma yang melakukannya," kata Hasmana (32), salah satu penumpang yang selamat saat ditemui di TKP.

"Saya tidak tahu kenapa terjadi kecelakaan. Waktu itu kami para penumpang sedang tertidur pulas," kata Ahmad Zaini penumpang bus Langsung Indah yang ditemui di lokasi kejadian.

Sebanyak tujuh orang menderita luka parah di bagian kepala, dada dan perut. Mereka tergencet tempat duduk dan tertimpa penumpang, saat bus terguling hingga masuk sungai sebelah utara jalan.

"Peristiwa kecelakaan di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, itu masih dalam penyelidikan petugas," kata AKP Atim Mardiono yang saat itu menjabat Kasat Lantas Polres Tuban.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(irb/dte)


Hide Ads