Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya wajib bagi umat Islam, baik anak-anak maupun dewasa. Lantas bagaimana hukumnya bagi bayi yang masih berada dalam kandungan?
Perintah menunaikan zakat fitrah telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW:
فَرَضَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الفِطْرِ -مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah (pada bulan Ramadan kepada setiap manusia). (HR Bukhari Muslim)
Hukum Zakat Fitrah Bayi dalam Kandungan
Dalam menanggapi persoalan ini, menurut mazhab Syafi'I, bayi yang berada dalam kandungan tidak dikenakan wajib zakat fitrah. Hal ini dijelaskan Muhyiddin Syaraf An-Nawawi.
لَا تَجِبُ فِطْرَةُ الْجَنِينِ لَاعَلَي أَبِيهِ وَلَا فِي مَالِهِ بِلَا خِلَافٍ عِنْدَنَا
Artinya: Di antara kami (madzhab Syafi'i) tidak ada perbedaan pendapat bahwa tidak wajib zakat fitrah bagi janin, tidak juga wajib bagi bapaknya, bahkan tidak wajib zakat pula pada hartanya. (Lihat, Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Jeddah-Maktabah Al-Irsyad, Juz VI, halaman 105).
Meskipun secara hukum tidak mewajibkan, bukan berarti dilarang untuk menzakati bayi dalam kandungan. Menurut Ibnu Mundzir, Imam Ahmad bin Hanbal menghukumi sunah dan tidak wajib, sebagaimana penjelasan berikut ini.
وَاَشَارَ ابْنُ الْمُنْذِرِ إِلَى نَقْلِ الْاِجْمَاعِ عَلَي مَا ذَكَرْتُهُ فَقَالَ كُلُّ مَنْ يَحْفَظُ عَنْهُ الْعِلْمُ مِنَ عُلَمَاءِ الْاَمْصَارِ لَا يُوجِبُ فِطْرَةً عَنِ الْجَنِينِ قَالَ وَكَانَ اَحْمَدُ يَسْتَحِبُّهُ وَلَا يُوجِبُهُ
Artinya: Ibnu Mundzir menukil adanya ijma atau konsensus para ulama-sebagaimana yang telah kami kemukakan-yang menyatakan bahwa para ulama amshar tidak mewajibkan zakat fitrah untuk janin. Kendati demikian Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat, sunah untuk menzakati fitrah bagi janin tetapi tidak wajib. (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Juz VI, halaman 105).
3 Syarat Wajib Zakat Fitrah
Ada syarat wajib zakat fitrah yang harus dipahami umat Islam. Melansir laman resmi Badan Amil Zakat Nasional berikut tiga syarat wajib zakat fitrah.
1. Beragama Islam
Zakat fitrah diwajibkan untuk seluruh umat Islam. Mereka yang wajib mengeluarkan zakat fitrah telah mencapai usia balig (dewasa) dan berakal.
2. Mampu
Mempunyai kemampuan membayar zakat fitrah. Artinya, mereka yang memiliki harta atau penghasilan yang cukup untuk kebutuhan hidup dan keluarganya.
Besaran zakat fitrah ditetapkan sesuai bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma. Satu orang wajib mengeluarkan zakat fitrah 2,5 kg beras.
3. Tepat Waktu
Selanjutnya, membayar zakat fitrah sesuai waktu yang ditentukan. Waktu mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri.
Maka, perlu memperhatikan waktu ini. Jika, zakat fitrah disalurkan tidak sesuai waktu maka dianggap tidak sah sebagai zakat fitrah.
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)