Gempa Bawean yang terjadi pada Jumat (22/3) terasa sampai Surabaya. Di tengah kepanikan warga Surabaya saat gempa, ternyata ada momen lucu yang jadi bahan tawa ketika diceritakan.
Seperti yang dialami Pevita (28), warga Ploso, Surabaya. Sore itu ia sedang mandi, tak disangka saat fokus mandi tiba-tiba ada guncangan gempa.
Fokusnya kala itu terbagi dua. Di satu sisi dia harus cepat-cepat menyelamatkan diri. Tapi di sisi lain ia masih memegang gayung untuk mengguyur sisa sabun di tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pevita lalu berpikir cepat untuk keluar rumah saat gempa terasa begitu kencang. Tetapi jika keluar hanya balutan handuk di tubuhnya, tentu dia akan malu dilihat banyak orang.
Akhirnya ia lempar gayung yang masih penuh air itu. Sejurus kemudian dia menarik handuk yang menggantung di cantolan dinding kamar mandi lalu membalutkan ke tubuhnya. Secepat kilat dia lari ke luar kamar..
"Di depan rumah sudah ramai teriak lindu, lindu, lindu jadi semakin panik. Takut keambrukan (tertimpa) rumah tapi kondisi handukan saja, keluar malu malah jadi tontonan orang," cerita Pevita kepada detikJatim, Selasa (2/4/2024).
Dengan rasa panik dan terburu-buru, dia mengambil daster yang masih ada di cantolan belakang pintu. Lalu dia bergegas memakai pakaian dan langsung keluar rumah.
"Malu nggak pakai daleman, tapi gimana lagi wong bencana, panik wis. Cuma takut rumah ambruk, di rumah sendirian," ujarnya.
Ia menunggu hingga tak terasa gempa. Setelah merasa aman, Pevita buru-buru masuk rumah dan memakai pakaian lengkap dan ke luar rumah.
Kejadian itu lalu ia ceritakan ke teman-temannya saat berkumpul. Hal itu justru membuat gelak tawa. Sebab, Pevita menceritakan sambil memperagakan kepanikannya saat itu.
Selain Pevita, Priska (29) warga Tenggilis Surabaya juga mengalami kejadian hampir serupa. Saat itu ia sudah selesai mandi dan di dalam kamar lantai dua, tapi masih berbalut handuk.
"Tempatku di lantai dua, tahu gempanya kok kencang banget, ambil baju seadanya di lemari, langsung lari turun," katanya.
Priska merasa sangat takut, karena di lantai dua guncangan lebih terasa kencang. Ia hanya takut rumah kosnya ambruk.
"Panik banget lah pastinya, habis mandi banget, belum pakai apa-apa. Tapi kalau diingat-ingat ya lucu," cerita Priska sambil tertawa.
Pevita dan Priska merupakan teman. Ketika bertemu saling menceritakan kepanikan saat gempa, keduanya terbahak-bahak bareng-bareng. Demikian pula dengan teman-teman setongkrongan mereka. Bukan pada kejadiannya, tapi cara Pevita dan Priska bercerita lah yang menghibur teman-temannya.
(dpe/dte)