Keluh Kesah Penghuni Apartemen Twin Tower Naik Turun Tangga gegara Gempa

Keluh Kesah Penghuni Apartemen Twin Tower Naik Turun Tangga gegara Gempa

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 23 Mar 2024 03:00 WIB
apartemen twin tower
Penghuni Apartemen Twin Tower di lobi (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Gempa M 6,5 kembali mengguncang Tuban, Jumat (22/3/2024) sore. Gempa ini lebih besar dari gempa yang terjadi pada siang harinya. Getaran gempa dirasakan hingga Surabaya sebanyak tiga kali.

Penghuni Apartemen Twin Tower pun harus naik turun lift maupun tangga sebanyak tiga kali ketika gempa mengguncang Tuban yang terasa hingga Surabaya. Penghuni dibuat kaget, tubuh gemetar, panik dan lelah karena harus naik turun melewati tangga darurat.

Seperti yang dialami Rudiyatno (50) bersama istrinya Sulastri (56). Pasutri ini harus menuruni tangga darurat dari lantai 11 ke lantai dasar sejak gempa pertama pukul 11.22 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi bercerita pada gempa pertama ia dan istrinya bergegas turun dari lantai 11 lewat tangga darurat menuju lantai dasar. Hingga gempa kedua, mereka masih di lobi apartemen.

Setelah merasa aman, mereka naik kembali ke kamar hunian. Namun tak disangka, pada sore hari ada gempa susukan dengan kekuatan lebih besar dan mereka kembali turun melalui tangga darurat.

ADVERTISEMENT

"Syok sampai saat ini (pukul 17.05 WIB) masih belum berani untuk naik. Di bawah dulu sampai benar-benar aman. Saya di lantai 11," kata Rudi kepada detikJatim, Jumat (22/3/2024).

Sebelum keluar dari hunian, Rudi sempat melihat gelas di meja jatuh dan pecah. Karena rasa panik dan khawatir, mereka tak menghiraukan dan bergegas menyelamatkan diri.

"Gelas jatuh pecah, langsung turun sampai gak pakai sendal. Karena di atas terasa lebih kencang," ujarnya.

Sama halnya dengan Naura Eka Pramudyana (16) dan saudaranya Rafi Eka Pramudya (16) penghuni lantai 17. Mereka merasakan tiga kali gempa di apartemen, tiga kali pula mereka naik dan turun.

"Tiga kali gempa, paling kenceng terakhir. Naik turun tiga kali kakiku sampai keseleo, turun sambil goyang. Di atas goyangannya lebih keceng," kata Naura.

Ia menceritakan sejak gempa pertama hingga terakhir, penghuni apartemen berhamburan keluar menyelamatkan diri masing-masing. Di jalur evakuasi juga banyak anak-anak.

Saat ada guncangan gempa, Naura dan Rafi tersadar ketika sofa yang mereka duduki bergeser. Mereka pun langsung bergegas turun ke lantai dasar.

"Banyak barang yang jatuh, buku-buku. Stay di bawah dulu, nunggu beberapa lama kalau ga ada susulan baru naik. Sampai pusing, gemeter, takut, lagi di atas tapi jangan sampai," pungkasnya.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads