RSPAL dr Ramelan Buka Kemoterapi Center yang Bisa Kurangi Waktu Tunggu

RSPAL dr Ramelan Buka Kemoterapi Center yang Bisa Kurangi Waktu Tunggu

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 02 Apr 2024 01:00 WIB
Kepala RSPAL dr Ramelan, Laksamana Pertama dr Sujoko Purnomo SpB
Kepala RSPAL dr Ramelan, Laksamana Pertama dr Sujoko Purnomo SpB (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Rumah Sakit Angkatan Laut (RSPAL) dr Ramelan membuka pelayanan Kemoterapi Center. Pelayanan ini dikhususkan untuk pasien kanker dan bisa mengurangi beban waktu tunggu pelayanan kemoterapi di Jatim.

Kepala RSPAL dr Ramelan, Laksamana Pertama dr Sujoko Purnomo SpB mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan kemoterapi di beberapa bagian. Baik dari bedah, onkologi, paru onkologi, hematologi hingga obgyn ginekologi onkologi di ruangan lama sebelum ada Chemotherapy Center dan tempatnya terpisah.

"Salah satu tujuan kita membuat kemoterapi center ini, pertama semua bisa fokus dan tidak pecah pelayanan obat, keperawatannya. Kemudian kita juga mempersingkat waktu tunggu pasien. Jadi waktu tunggu pasien kemoterapi di Jawa Timur ini ternyata luar biasa," kata dr Sujoko di RSPAL dr Ramelan, Senin (1/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut, waktu tunggu kemoterapi kanker di Jatim bisa sampai sekitar tiga bulan. Dengan pelayanan pusat kanker di RSPAL dr Ramelan, bisa membantu mempercepat waktu tunggu.

"Kalau kita melihat waktu tunggu di Jawa Timur bisa sekitar 3 bulan. Minimal kita bisa membantu mempercepat, karena jumlah volume banyak dan dua sif, kalau perhitungan totalnya belum tahu. Tapi dari volume yang kita layani semakin banyak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pada pelayanan kemoterapi centen RSAL dr Ramelan memiliki kapasitas 32 bed rawat inap dan 60 rawat jalan. Hari ini saja, terdapat 22 pasien yang menjalani perawatan kemoterapi.

"Tapi kita ada dua sif, hari Kamis pekan lalu bisa 120 pasien. Kalau pasien kemoterapi per tahun sekitar 1.500 di RSAL dr Ramelan," jelasnya.

Dari 1.500 pasien kemoterapi kanker di RSAL dr Ramelan, paling tinggi ada pasien kanker serviks yang juga menjadi pembunuh utama di Indonesia. Lalu ada kanker payudara banyak diderita oleh pasien kanker.

"Pusat kemoterapi tidak semua RS punya, kita salah satu RS tipe A di Jatim dan punya kewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik untuk mereka," ujar dr Sujoko.

dr Sujoko menjelaskan, penyebab kanker ada dua hal. Pertama karena genetik dan usia yang tidak bisa dicegah. Sedangkan yang bisa dicegah dari makanan, minuman hingga rokok.

Menurutnya, semua jenis makanan yang mengandung pengawet, pewarna, penyedap rasa hampir semuanya karsinogenik. Sel kanker juga dapat muncul dari paparan udara, panas dan terkena kulit atau pernapasan.

"Pencegahannya pola hidup sehat, makanan yang organik, bukan cepat saji, bukan yang diawetkan, menghindari rokok, mengurangi waktu istirahat yang tidak cukup, normalnya tujuh jam istirahat," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads