Jalur laut masih menjadi idaman bagi pemudik antar pulau saat Lebaran Idul Fitri tiba. Sejumlah persiapan pengamanan hingga antisipasi khusus pun dilakukan stake holder di Pelabuhan Tanjung Perak.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Evan Eryanto memprediksi puncak arus mudik dengan kapal Pelni akan terjadi pada H-5 atau pada 5 April 2024. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk melakukan pembelian tiket secara daring.
"Kami akan menambah personel keamanan di lapangan dan terus berkoordinasi dengan stakeholder pelabuhan untuk memastikan kelancaran selama proses embarkasi dan debarkasi," kata Evan dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evan memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang di tengah lonjakan pemudik lebaran ini bakal tetap terjamin. Sebab, ia memperkirakan bakal ada 26.330 pemudik melakukan perjalanan pada puncak arus mudik dengan kapal laut.
Kendati begitu, ia menyatakan angka itu masih mungkin mengalami kenaikan. Sebab, lanjut dia, realisasi puncak arus mudik tahun 2023 lalu yang mencapai 29.209 orang.
Evan menegaskan periode angkutan lebaran 2024/1445 H dimulai pada 26 Maret 2024 atau H-15 hingga 26 April 2024 atau H+15. Dibanding tahun 2023 lalu, realisasi jumlah total pemudik mencapai 632.155 orang.
Evan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini bakal sedikit berkurang, yakni sekitar 588.903 atau 93,16 persen dari tahun lalu. Menurutnya, penurunan ini karena jumlah kapal perintis di tahun 2024 yang dioperasikan pihaknya dari pemerintah berkurang, yaitu dari 42 trayek di 2023 menjadi 30 trayek di tahun 2024.
"Namun hal ini tidak akan mempengaruhi fokus kami dalam memberikan pelayanan dan tetap memprioritaskan keselamatan pelayaran," jelasnya.
Evan memperkirakan kapal dengan tujuan Balikpapan - Surabaya bakal diisi sekitar 12.321 penumpang. Lalu, Makassar - Surabaya sekitar 11.117 orang. Sementara, Surabaya diprediksi bakal dipadati sekitar 27.782 orang untuk keberangkatan.
Kendati begitu, Evan menyatakan 26 kapal penumpang yang melayani 72 pelabuhan di Indonesia akan beroperasi penuh. Kemudian, ditambah dengan 30 kapal perintis dengan 273 pelabuhan di wilayah terluar atau perbatasan dengan total kapasitas angkut 62.689 seat.
"Untuk alat keselamatan yang baru terpasang di kapal-kapal PELNI adalah marine evacuation system, untuk mempercepat proses evakuasi dari atas kapal ke perahu karet, yang semoga tidak pernah digunakan," tutup Evan.
(pfr/iwd)