Apa Saja yang Bisa Dilakukan Saat Malam Lailatul Qadar?

Apa Saja yang Bisa Dilakukan Saat Malam Lailatul Qadar?

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Kamis, 28 Mar 2024 15:38 WIB
Mosques dome on dusk sunset sky and crescent moon symbol religion of Islamic free space text with Ramadan month, Eid Al Adha, Eid Ul Fitr, Muharram
Ilustrasi Lailatul Qadar. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sumetha Suebchat
Surabaya -

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang mulia dalam bulan Ramadan. Dalam surah Al-Qadr ayat 3 Al-Qur'an, Allah SWT menegaskan keutamaan malam Lailatul Qadar melebihi seribu bulan. Ada banyak amalan yang bisa dikerjakan saat malam Lailatul Qadar, apa saja itu?

Melansir laman Baznas, Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadan. Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, tetapi Al-Qur'an dan hadis yang memberikan petunjuk tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam tersebut.

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. (HR. Bukhari & Muslim)

ADVERTISEMENT

Amalan Saat Malam Lailatul Qadar

Malam ini merupakan momen penting umat Islam karena pada saat ini Al-Qur'an turun sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia. Amalan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar memiliki nilai pahala yang besar dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Berikut amalan-amalan malam Lailatul Qadar.

1. Mengikuti Salat Berjemaah

Para ulama dan hadis Rasulullah SAW menegaskan pentingnya salat berjemaah pada malam Lailatul Qadar. Abu Maryam Kautsar Amru dalam bukunya "Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan" menyatakan, salat Isya dan Subuh berjemaah adalah amalan yang dapat dilakukan pada malam tersebut.

Imam Syafi'i dalam Latha-if Al-Ma'arif menyatakan, mereka yang hadir dalam salat Isya dan Subuh berjemaah telah memperoleh bagian dari malam Lailatul Qadar. Ia berkata:

مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

Artinya: Siapa yang menghadiri salat Isya dan salat Subuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut.

Dasar dari pernyataan Imam Syafi'i tersebut berasal dari kata-kata Rasulullah SAW yang disampaikan Utsman bin Affan RA. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

Artinya: Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh. (HR Muslim dan Tirmidzi)

2. Meningkatkan Durasi Salat Malam

Melakukan salat malam atau qiyamul lail juga termasuk dalam aktivitas yang dianjurkan pada malam Lailatul Qadar. Seperti dijelaskan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam bukunya yang merangkum Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, yang mengutip hadis mengenai hal tersebut.

Hadis yang dimaksud berasal dari Abu Hurairah RA yang meriwayatkan sabda Rasulullah SAW:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Barang siapa yang bangun menegakkan salat malam di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari rida Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (HR Bukhari dan Muslim)

Selain itu, dalam riwayat lain, disebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa memperpanjang ibadah salat malam ketika memasuki 10 malam terakhir dalam bulan Ramadan.

"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki sepuluh Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Iktikaf

Iktikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan cara menetap di dalam masjid dan mengabdikan dirinya pada berbagai amal keagamaan, khususnya saat malam Lailatul Qadar. Iktikaf berarti tidak keluar dari masjid dan fokus pada amal ibadah yang dilakukan selama iktikaf seperti ibadah wajib dan sunah.

Iktikaf pada malam Lailatul Qadar memiliki dasar dalam sebuah hadis yang berasal dari Aisyah RA. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW melakukan iktikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hadis tersebut menyatakan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: Nabi SAW melakukan iktikaf pada hari ke-10 terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat. (HR Muslim)

4. Membaca Doa Lailatul Qadar

Bacaan doa untuk malam Lailatul Qadar yang sesuai sunah adalah doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Doa ini adalah permohonan kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan baik di dunia maupun akhirat.

Doa yang dimaksud terdapat dalam riwayat Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah dalam Kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam an-Nawawi sebagai berikut.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya:Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku.

Doa ini diambil dari hadis yang berasal dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA yang berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)". (HR Tirmidzi)

5. Membaca Sayyidul Istigfar

Dalam kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Wahbah Az-Zuhaili menyatakan pentingnya menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ramadan agar dapat meraih malam Lailatul Qadar. Salah satu cara melakukannya dengan rajin membaca istigfar saat sahur, terutama disarankan membaca sayyidul istigfar.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkanBukhari, bacaan doa sayyidul istigfar adalah sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau. (HR Bukhari)

6. Membaca Al-Qur'an

Salah satu amalan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar adalah membaca Al-Qur'an. Rasulullah SAW juga telah melakukan kebiasaan ini selama bulan Ramadan.

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: Jibril menemuinya pada tiap malam-malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya. (HR Bukhari)

Tradisi membaca Al-Qur'an pada bulan Ramadan juga diikuti para ulama. Sebagai contoh, Imam Syafi'i biasanya menyelesaikan khatam Al-Qur'an hingga 60 kali dalam satu bulan Ramadan, seperti yang disebutkan dalam buku Mahfudhat Fadlailun Nabi was Shohabah karya Abdul Aziz Wahab.

Selain itu, Qatadah biasanya menyelesaikan khatam Al-Qur'an dalam waktu tujuh hari. Namun, pada bulan Ramadan, dia menyelesaikannya setiap tiga hari, bahkan pada 10 hari terakhir Ramadan, dia menyelesaikannya setiap malam.

7. Bersedekah

Melakukan sedekah dapat menjadi penyempurna ibadah pada malam Lailatul Qadar. Penting untuk menjaga keseimbangan antara ibadah ritual dan sosial untuk meningkatkan keimanan serta kualitas ibadah.

Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga pernah menekankan pentingnya melakukan sedekah di bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW bersabda melalui ucapan Abu Hurairah RA:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan". (HR Tirmidzi)

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads