Apa Itu Lailatul Qadar? Begini Amalan dan Tanda-tandanya

Apa Itu Lailatul Qadar? Begini Amalan dan Tanda-tandanya

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Kamis, 28 Mar 2024 14:54 WIB
Praying muslim and mosque at night sky hilal half moon
Ilustrasi malam Lailatul Qadar. Foto: Getty Images/iStockphoto/oxinoxi
Surabaya -

Lailatul Qadar merupakan salah satu malam mulia pada bulan Ramadan yang sangat dinantikan umat Islam. Apa sebenarnya Lailatul Qadar itu? Simak tanda-tanda datangnya dan amalan yang bisa dikerjakan.

Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keistimewaan atau keutamaan. Bahkan, disebut sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Ibadah yang dikerjakan pada malam mulia ini akan diberi ganjaran pahala berlipat ganda.

Menurut sebagian ulama, Lailatul Qadar umumnya terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Namun, sebagian masyarakat masih belum ada yang mengenal lebih dalam tentang malam mulia ini. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak selengkapnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Lailatul Qadar

Melansir dari laman resmi UIN Imam Bonjol Padang, Lailatul Qadar terdiri dari dua kata, yaitu lail atau lailah dan qadar. Lail artinya malam. Sementara qadr artinya ukuran, penentuan, keagungan, dan kemuliaan. Dengan demikian, Lailatul Qadar adalah malam penentuan dan malam keagungan.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa. Hal tersebut dikarenakan kemuliaan pada malam itu tidak tertandingi oleh malam-malam lainnya.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana dijelaskan pada surah al-Qadr ayat 3: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [QS. al-Qadr (97): 3]. Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam memperbanyak amal ibadah pada malam ini, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.

"Dari 'Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Carilah Lailatul Qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari 10 akhir bulan Ramadan. [ditahrijkan oleh al-Bukhari, I, Kitab al-Tarawih, hal. 225]

Adapun hadis lain berbunyi: "Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tunggulah Lailatul Qadar pada 10 akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir." [ditahrijkan oleh Muslim, no. 211/1165].

Dari penjelasan kedua hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam mencari Lailatul Qadar pada 10 akhir, sembilan akhir, atau tujuh akhir bulan Ramadan. Tidak ada penetapan yang pasti soal tanggal tersebut.

Lailatul Qadar juga dijuluki malam seribu bulan karena mengandung tiga makna, yaitu malam penuh kemuliaan, malam penetapan Allah SWT untuk perjalanan hidup manusia, dan malam yang sempit. Melihat maknanya yang dalam, maka muslim dianjurkan banyak melakukan amal ibadah pada malam ini.

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Melansir laman resmi Nadhlatul Ulama (NU) Online, umat Islam ditunjukkan akan tanda-tanda kehadiran malam Lailatul Qadar. Berikut tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.

  • Pada hari itu, matahari tidak begitu panas dan udaranya sejuk.
  • Pada malam harinya, langit terlihat bersih, tidak terlihat ada awan sedikit pun.
  • Suasana tenang dan sunyi, tidak panas dan tidak dingin.

Dalam hadis lain juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

Artinya: Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan. (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman)

Amalan-amalan untuk Meraih Lailatul Qadar

Masih mengutip sumber yang sama, para ulama menganjurkan umat Islam memperbanyak ibadah selama bulan suci Ramadan. Hal tersebut juga agar meraih keutamaan Lailatul Qadar. Berikut amalan yang bisa dikerjakan.

Mengerjakan salat fardu lima waktu secara berjemaah.

  • Mendirikan salat malam atau qiyamul lail.
  • Membaca Al-Qur'an.
  • Memperbanyak doa, istigfar, dan zikir.
  • Memperbanyak bacaan di bawah ini:

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنَّا

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Zat Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, senang pada ampunan, maka ampunilah kami, wahai Zat yang Maha Pemurah.

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads