Dua hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa berburu pernak-pernik di Pasar Atom Surabaya. Omzet para penjual pernak-pernik Imlek ini pun meningkat.
Dari pantauan detikJatim, di lantai dasar dan lantai 4 terdapat pameran pernak-pernik Imlek. Tak sedikit warga Tionghoa membeli angpau yang wajib ada setiap Imlek, replika bunga sakura, pohon jeruk, hingga aksesori shio naga.
Seperti Yeni (35) warga Surabaya Barat, yang sengaja datang ke Pasar Atom untuk membeli pernak-pernik. Khususnya angpau yang wajib ada ketika Tahun Baru Imlek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beli hiasan untuk pohon Imlek, angpau juga. Biasanya memang belanja pernak-pernik Imlek di sini. Tahun ini perayaan lebih meriah," kata Yeni kepada detikJatim, Kamis (8/2/2024).
Sementara Sujani, owner Sentosa Florist menyebut, tahun ini ada peningkatan pembeli dan omzet. Pada tahun Naga Kayu ini, penjualan kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Lebih meningkat tahun ini, kebetulan banyak liburnya. Tahun lalu liburnya nggak segitu banyak tanggal merah. Peningkatan pembeli 60%. Sudah kembali seperti sebelum pandemi," kata Sujani.
Dalam sehari, ada sekitar 50 pengunjung yang membeli pernak-pernik Imlek di tempatnya. Ia pun menjual pernak-pernik dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 3 ribu hingga jutaan rupiah.
"Naik 30 persen omzet, pembeli naik 60 persen," ujarnya.
Sujani menuturkan, pernak-pernik yang paling banyak dicari adalah angpau karena bersifat wajib ketika Imlek. Kemudian ada hiasan dinding hingga aksesori model naga.
"Bunga sakura atau cherry blossom taruh di meja, ada juga banyak, tapi tetap angpau paling banyak. Semua kami buat sendiri. Sakura identik perayaan Imlek gandengan setiap tahun. Sakura tumbuh pas Imlek. Dan, jeruk yang melambangkan hoki, setiap orang merayakan pakai jeruk," pungkasnya.
(irb/iwd)