Banyak cara dilakukan santri untuk mengisi kegiatan di bulan Ramadan. Salah satunya seperti yang dilakukan santri salah satu pesantren di Kabupaten Probolinggo ini.
Hampir setiap malam, kegiatan puluhan santri ini diisi dengan bermain bola api di halaman pesantren. Bermain bola api dilakukan santri di Pondok Pesantren Bani Rancang, Desa Lemah Kembar, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Permainan tanpa kostum maupun sepatu itu dilakukan setelah para santri mengikuti salat tarawih dan tadarus bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum pertandingan, seperti biasa bermain bola, para santri terlebih dahulu melakukan pemanasan dan peregangan otot agar terhindar dari cedera. Setelah peregangan otot, para santri yang akan bertanding diberi wejangan oleh kiai agar tidak cedera dan kebal panas.
Dalam permainan ini, bola yang dimainkan terbuat dari batok kelapa kering yang terlebih dahulu direndam dalam minyak tanah kemudian dibakar. Tiap tim akan diisi 4 orang bersama dengan kiper, untuk permainan atau aturannya sama seperti sepak bola atau futsal pada umumnya.
"Permainan sepak bola api ini memang seperti tradisi di pesantren ini dan memang rutin dilakukan kalau sudah masuk bulan puasa. Selain sebagai hiburan bagi para santri, juga jadi ajang menguji ilmu kebal," kata Pengasuh Pesantren Bani Rancang, Gus Agus Hasan kepada detikJatim, Sabtu (23/3/2024).
Sementara Muhammad Faris, salah seorang santri Pesantren Bani Rancang mengatakan dalam bermain bola api ini sama seperti sepak bola pada umumnya. Bahkan, meskipun api di bola sudah membara, tapi tidak akan terasa panas saat ditendang ataupun digiring.
"Sama seperti main bola plastik itu rasanya, tidak ada panas sama sekali meskipun apinya besar. Hanya saja sebelum bermain atau bertanding, sama kiai terlebih dahulu dibacakan doa dan juga membaca amalan," ungkap Faris.
(abq/iwd)