Keterangan tersebut disampaikan Bupati usai menyerahkan Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2023 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) jalan Ahmad Yani Trenggalek, Kamis (21/3/2024).
Menurut Arifin, selama 2023 mayoritas target pembangunan di Trenggalek telah mencapai target dan menunjukkan hasil yang memuaskan, namun diakui khusus untuk angka pengangguran terbuka menjadi catatan khusus, karena masih di bawah target pemerintah.
"Adapun yang tidak mencapai target yaitu terkait dengan tingkat pengangguran terbuka, tetapi di satu tahun terakhir ini mengalami kinerja yang signifikan, karena terjadi penurunan dari yang sebelumnya 5,4 di Tahun 2022 sekarang menjadi 4,52 di tahun 2023," kata M Nur Arifin.
Dari data di Badan Pusat Statistik (BPS) selama lima tahun tingkat pengangguran terbuka (TPT) Trenggalek berfluktuasi, tahun 2018 sebanyak 4,12 persen, 2019 turun menjadi 3,36 persen, 2020 kembali naik menjadi 4,11 persen, kemudian di 2021 3,53 persen. Lonjakan tinggi TPT terjadi pada 2022 yang mencapai 5,37 persen, pascaterjadi pandemi COVID19. Sedangkan tahun 2023 turun sedikit menjadi 4,52 persen.
Arifin menargetkan di tahun berikutnya angka TPT bisa turun menjadi dua atau tiga persen.
Arifin menjelaskan yang cukup membanggakan di tahun 2023 adalah penurunan angka kemiskinan ekstrem. Pihaknya mengklaim kemiskinan ekstrem Trenggalek berhasil diturunkan hingga nol persen.
"Kemiskinan kita mencapai target, kemiskinan ekstrem kita termasuk yang bisa menerjemahkan keinginan Pak Presiden sudah 0 persen kemiskinan ekstrem di Kabupaten Trenggalek. Hanya 9 kabupaten yang mencapai 0 persen di Jawa Timur," ujarnya.
Sembilan kabupaten/kota yang dimaksud adalah Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo.
Arifin mengaku pemerintah daerah akan terus berupaya untuk mempertahankan prestasi tersebut pada tahun ini.
Sementara itu disinggung terkait capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Trenggalek di 2023 telah mencapai Rp 257 miliar. Pihaknya optimistis di 2024 bisa menembus angka Rp 300 miliar.
Dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi mengaku akan segera menindaklanjuti penyampaian LKPJ Bupati tersebut melalui panitia khusus (pansus) DPRD yang dibentuk hari ini.
"Nanti akan ada beberapa parameter kinerja, yang disampaikan Pak Bupati akan diteliti pansus. Kinerja terkait indeks pembangunan manusia, indikator tentang pengangguran dan sebagainya," kata Doding.
(abq/iwd)