Cegah Bahan Berbahaya, BPOM Sidak Penjual Takjil Alun-alun Pasuruan

Cegah Bahan Berbahaya, BPOM Sidak Penjual Takjil Alun-alun Pasuruan

Muhajir Arifin - detikJatim
Selasa, 19 Mar 2024 23:57 WIB
Sidak takjil di Alun-Alun Kota Pasuruan.
Sidak takjil di Alun-Alun Kota Pasuruan. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Kota Pasuruan - Pemkot Pasuruan gandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jatim menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan penjual makanan di Alun-alun Kota Pasuruan. Sidak dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan berbahaya pada makanan yang dijual ke masyarakat.

Tim gabungan yang terdiri dari petugas BPOM, Dinkes, dan Disperindag Kota Pasuruan mengambil 34 sampel makanan dan minuman yang dijual pedagang. Sampel yang diambil mulai dari penjual bakso, nasi goreng, cilok, dan sejumlah minuman.

Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama BPOM Surabaya Devi Shinta mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan upaya pengawasan. Hal itu untuk mencegah penggunaan obat dan bahan berbahaya, seperti boraks dan formalin.

"Tujuannya sidak ini untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Kota Pasuruan, khusus dalam membeli makanan buka puasa. Sengan pengawasan ini penjual nanti bisa terseleksi yang menggunakan bahan berbahaya," kata Devi, Selasa (19/3/2024).

Devi menambahkan sampel diambil akan kita uji laboratorium terlebih dahulu. Hasilnya bisa diketahui beberapa hari ke depan.

"Apabila dari hasil laboratorium di BPOM keluar positif menggunakan bahan berbahaya untuk makanan, akan kami sampaikan kepada Dinkes untuk mengambil tindakan," ujarnya.

Rohman, salah satu penjual mengatakan sidak makanan dilakukan setiap bulan Ramadan. Sidak untuk menguji kelayakan makanan.

"Saya sudah biasa dilakukan uji layak makanan. Ada beberapa yang diambil oleh petugas, pentol, tahu, lontong untuk diketahui kandungan bahan berbahaya," ungkapnya.


(dpe/dte)


Hide Ads