Gabungan petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya melakukan sidak dan uji sampel makanan dan minuman (mamin). Mereka menyasar pedagang mamin dan takjil di kompleks Taman Pinang hingga Gading Fajar.
Kepala Dinkes Sidoarjo Fenny Apridawati dalam uji sampel itu menyatakan bahwa pihaknya ingin memastikan keamanan mamin takjil yang dikonsumsi oleh masyarakat selama Bulan Suci Ramadan.
"Secara serentak se-Sidoarjo selama bulan Ramadan kami akan selalu melakukan Pengawasan terhadap mamin takjil di lokasi penjualan mamin itu," kata Fenny di lokasi penjualan mamin di Gading Fajar, Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenny menegaskan bahwa hasil uji sample terhadap mamin di 2 lokasi tersebut tidak ditemukan adanya bahan berbahaya. Mamin yang beredar di wilayah Sidoarjo dinyatakan dalam status aman.
"Mamin-mamin yang dijual di wilayah Sidoarjo setelah dilakukan uji sampel tidak mengandung bahan berbahaya seperti boraks, rodhamine, formalin, dan metanilhelo," jelas Fenny.
Dia menambahkan bahwa dari pengawasan mamin setiap tahun pada saat Ramadan ini pengawasan akan ditingkatkan karena banyak pedagang mamin takjil yang bermunculan untuk menu berbuka puasa.
"Apabila ditemukan bahwa penjual mamin menggunakan bahan berbahaya, kami dari Dinkes Sidoarjo akan menelusuri sumbernya dan pemasok untuk dilakukan pembinaan," imbuh Fenny.
Sementara Fharhan Firmansyah (37) salah satu pembeli mamin di Gading Fajar mengaku bahwa dirinya merasa lega dengan adanya BPOM dan Dinkes Sidoarjo melakukan Pengawasan mamin di wilayah Gading Fajar dan sekitarnya.
"Kami merasa lega berarti mamin takjil bulan Ramadan di wilayah Gading Fajar dan sekitarnya aman dari bahan berbahaya," tandas Fharhan.
(dpe/iwd)