Sidak Takjil di Kota Blitar Temukan 3 Jajanan Diduga Mengandung Rhodamin

Sidak Takjil di Kota Blitar Temukan 3 Jajanan Diduga Mengandung Rhodamin

Fima Purwanti - detikJatim
Kamis, 14 Mar 2024 00:15 WIB
Petugas BPOM menguji sample makanan di Pasar Takjil Kota Blitar.
Petugas BPOM menguji sample makanan di Pasar Takjil Kota Blitar. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Kota Blitar -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar bersama tim BPOM Loka Kediri melakukan sidak terhadap jajanan di Pasar Takjil di Jalan Kenanga, Kota Blitar. Hasilnya, 3 jajanan diduga mengandung zat Rhodamin B atau zat pewarna.

"Ada sekitar 17 sample makanan (jajanan) yang kami ambil di Pasar Takjil ini. Kemudian dilakukan rapid test laboratorium, dan hasilnya ada 3 jenis makanan yang diduga mengandung pewarna merah atau rhodamin B," ujar Pengawas Farmasi Makanan BPOM Kediri, Dian Reni Agustina kepada detikJatim di lokasi, Rabu (13/3/2024).

Dian menyebutkan salah satu jenis makanan atau jajanan yang diduga mengandung rhodamin B yakni mutiara pada salah minuman. Rhodamin B beresiko terhadap pencernaan tubuh. Seperti sakit perut, diare dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu dilakukan uji konfirmasi lebih lanjut di laboratorium. Sementara untuk resiko gangguan kesehatan pada Rhodamin B itu bisa saja sakit perut dan sebagainya," terangnya.

Menurut Dian pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pedagang jajanan itu. Sementara hasil pengujian cepat terhadap seluruh sample jajanan itu akan dilaporkan kepada pimpinan.

ADVERTISEMENT

"Tadi ada 4 parameter yang kami uji, itu termasuk borak, formalin, pewarna merah (Rhodamin B) dan pewarna kuning. Hasilnya ini akan kami sampaikan ke pimpinan untuk tindak lanjut," jelasnya.

Sementara Kabid Kesma Dinkes Kota Blitar Agus Sabtoni mengaku akan melakukan pembinaan kepada para pedagang di Pasar Takjil. Termasuk pedagang yang menyediakan jajanan yang mengandung zat berbahaya.

"Tentu ini menjadi catatan kami. Untuk pedagang juga akan kami lakukan pembinaan. Yang jelas sosialisasi untuk menjamin kesehatan makanan bagi masyarakat tetap kami lakukan," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads