20 Hektare Lahan Padi di Ponorogo Terancam Gagal Panen Imbas Tanggul Jebol

20 Hektare Lahan Padi di Ponorogo Terancam Gagal Panen Imbas Tanggul Jebol

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 15 Mar 2024 19:05 WIB
Tanggul jebol membuat 20 hektare sawah gagal panen.
Tanggul jebol membuat 20 hektare sawah gagal panen. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Sebanyak 2 titik tanggul di Desa Bedi Kulon, Kecamatan Bungkal, Ponorogo jebol. Tanggul yang jebol akibat hujan deras membuat 20 hektare lahan padi milik warga terancam gagal panen.

Air sungai yang deras membuat tanggul tidak mampu menahan debit air. Imbasnya, kedua tanggul itu jebol sehingga air sungai meluap mengarah ke 20 hektar lahan padi yang terancam gagal panen.

Salah satu petani, Suratno mengatakan tanggul itu jebol pada Kamis (14/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Lahan padi miliknya yang berada tepat di samping tanggul diterjang air.

"Padahal seminggu lagi mau panen, sekarang sudah rata. Gagal panen," kata Suratno kepada wartawan, Jumat (15/3/2024).

Suratno menambahkan tanggul ini padahal sudah sering dilakukan perbaikan. Namun, karena debit air yang tinggi membuat tanggul itu jebol sehingga tidak hanya sawah milik Suratno, tapi sawah lain dengan total seluas 20 hektare turut terdampak luapan lumpur.

"Sudah sering jebol ini tanggulnya, tahun kemarin baru saja diperbaiki, kalau tidak salah 2 atau 3 kali ini jebolnya," ujar Suratno.

Menurutnya, untuk mengurangi kerugian, sejumlah petani memilih memanen dini semua padi mereka yang terdampak luapan air sungai. Ada juga yang berusaha mencuci tanaman padi mereka supaya bersih dari lumpur agar tidak busuk.

"Kalau punya saya. Saya biarkan saja, karena sudah jelas rusak," papar Suratno.

Sementara itu, anggota Pusdalops BPBD Ponorogo Gemilang Aditya Madana menambahkan 2 titik tanggul tersebut jebol dengan lebar antara 6 hingga 10 meter.

"Ini karena intensitas hujan yang cukup tinggi sejak sore hingga malam hari. Debit air yang tinggi akhirnya menggerus tanggul sungai hingga jebol," kata Aditya.

Dia menjelaskan bahwa 2 tanggul yang jebol ada di sisi yang berseberangan bagian timur dan barat sungai di Desa Bedi Kulon. BPBD pun bakal segera menambal sementara tanggul yang jebol dengan karung berisi pasir.

"Kami buat tanggul sementara, karung berisi pasir nanti kami tempatkan di titik yang jebol," kata Aditya.

Menurutnya, penambalan ini untuk mencegah kerusakan yang lebih luas saat debit sungai meluap. Pun saat ini, kerugian yang ditotal sudah mencapai 20 hektar lahan padi.

"Dampaknya beberapa areal persawahan yang ada di Sungai Pelem mengalami kerusakan, kurang lebih sekitar 20 hektar," pungkas Aditya.


(dpe/iwd)


Hide Ads