Sebanyak 30 hektare lahan tanaman padi di Desa Darungan dan Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang gagal panen imbas serangan hama tikus. Ini terjadi selama 2 pekan terakhir sehingga para petani dibuat resah.
Salah seorang petani bernama Dodik menyatakan bahwa hama tikus itu menyerang tanaman padi yang berumur 1 hingga 2 bulan lebih setelah masa tanam.
"Serangan hama tikus ini sudah 2 mingguan sehingga meresahkan petani karena tanaman padi petani rusak dan gagal panen," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tanaman padi yang sudah mulai menguning pun rusak sehingga sejumlah petani terancam gagal panen. Kerugian para petani pun diperkirakan mencapai Rp 3 juta per petak.
"Usia padi sudah 2 bulan lebih dan sudah menguning gagal panen akibat serangan hama tikus. Sehingga petani mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta per petaknya," ujar petani lainnya, Wahid.
Menurut Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Yosowilangun Misnaji, salah satu faktor penyebab serangan hama tikus itu karena tidak ada musuh alami tikus berupa burung hantu dan ular sehingga populasi tikus bertambah.
"Luasan lahan padi yang rusak ada 30 hektare. Penyebab serangan tikus karena tidak ada musuh alami seperti burung hantu dan ular yang memakan tikus," kata Misnaji kepada detikJatim.
Selain menanggulangi hama tikus dengan pestisida, para petani pun mulai memasang plastik di sekeliling sawah agar tikus tidak masuk ke dalam sawah dan merusak tanaman padi.
(dpe/fat)