Ini Sederet Nama yang Punya Peluang Maju Pilwali Malang 2024

Ini Sederet Nama yang Punya Peluang Maju Pilwali Malang 2024

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 14 Mar 2024 16:13 WIB
alun-alun tugu kota malang
Ilustrasi Alun-alun Tugu Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/File detikJatim)
Malang -

Bursa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang mulai memanas. Sederet nama berpotensi maju di pesta demokrasi 5 tahun sekali tersebut.

Analis politik Universitas Negeri Malang (UM) Dr Nuruddin Hady menyatakan, ada beberapa kandidat yang berpotensi maju di Pilwali Kota Malang 2024. Pertama adalah ketua atau kader partai yang memperoleh suara besar di Pemilu 2024. Sebut saja PDI Perjuangan (PDIP) yang memungkinkan menunjuk I Made Rian Diana Kartika. Made kini menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Malang.

"Sebagai pemenang pemilu dengan perolehan 9 kursi, PDIP bisa mengusung calon wali kota tanpa koalisi. Bisa menunjuk ketua partai yakni Pak Made misalnya," ujar Nuruddin kepada detikJatim, Kamis (14/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain PDIP, kata Nuruddin, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga memiliki potensi untuk mengusung calon sendiri. Meskipun PKB nantinya harus berkoalisi, karena hanya memperoleh 8 kursi di Pemilu 2024.

Kandidat yang bisa jadi diusung oleh PKB adalah adalah Mochammad Anton. Pria yang akrab disapa Abah Anton itu merupakan Wali Kota Malang periode 2013-2018. Kendati begitu, kata Nuruddin, sosok Abah Anton bakal terganjal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat sebagai calon kepala daerah.

ADVERTISEMENT

"Potensi kedua PKB dapat 8 kursi, meskipun harus koalisi. Dari PKB muncul potensial adalah Abah Anton digadang-gadang maju, kemudian ada Arief Wahyudi kader PKB terpilih lagi DPRD Kota Malang. Potensi muncul lagi Latifah Shohib pernah maju di Pilkada Kabupaten Malang, karena kedekatan dengan Cak Imin sebagai Ketua Umum. Saya kira tidak akan keluar dari 3 nama itu. Kalau Abah Anton kemungkinan terganjal putusan MK soal syarat," tuturnya.

Seperti halnya PKB, Partai Golkar harus berkoalisi untuk bisa mengusung calon di Pilwali 2024. Di Pileg 2024, Golkar hanya dapat 6 kursi.

Berbeda dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra yang sukses menambah perolehan jumlah kursi menjadi 7. Kedua partai itu akan cukup kuat menyodorkan calon sendiri sebagai kandidat wali kota.

"Potensi lagi adalah Golkar, tentu ketuanya Sofyan Edi meskipun dapat kursi 6, bisa koalisi. PKS kursi 7 sama dengan Gerindra. Bisa dr Gamal, cukup populer, cukup terkenal dan terpilih DPR RI. Di Gerindra, sosok Moreno perlu dipertimbangkan, ketua partai punya suara signifikan," terangnya.

Kandidat lain yang layak masuk bursa calon Wali Kota Malang adalah Sutiaji. Meskipun perolehan suara Partai Demokrat kurang signifikan, namun sosok Sutiaji sebagai kader partai cukup bisa dipertimbangkan.

"Muncul lagi Sutiaji, mantan wali kota dari Partai Demokrat meskipun suaranya tidak signifikan dapat tambahan dari partai lain dengan berkoalisi bersama PAN dan NasDem untuk maju kembali di Pilwali 2024," sebutnya.

Nuruddin menilai, partai politik lebih memilih untuk menunggu sebelum memutuskan langkah menghadapi Pilwali 2024. Ia memprediksi, setelah proses rekapitulasi KPU tingkat pusat selesai, parpol akan memulai bergerak membangun komunikasi untuk menentukan figur yang bakal diusung.

"Saya melihat semua partai politik masih sama-sama menunggu. Kemungkinan dua bulan nanti baru memulai untuk menentukan langkah menghadapi Pilkada," pungkasnya.

Sebagai informasi, dari hasil Pileg 2024, PDIP mendapatkan 9 kursi, PKB 8 kursi, PKS 7 kursi, Gerindra 6 kursi, Golkar 6 kursi, NasDem 3 kursi, Demokrat 3 kursi, PSI 2 kursi, dan PAN 1 kursi.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads