Banjir di belasan desa di Kabupaten Pasuruan surut. Namun pascabanjir, warga bergelut dengan lumpur. Lumpur yang dibawa banjir itu sangat tebal.
Lumpur ini bukan hanya berada di rumah-rumah, tapi juga di jalan akses antardesa dan antarkecamatan. Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga terganggu.
Misalnya di Jalan Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati, yang merupakan akses antarkecamatan. Tampak lumpur masih tebal di tengah jalan maupun di sisi jalan. Kondisi jalan pun menjadi licin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lumpur bikin jalan licin, sepeda motor harus hati-hati," kata Nakim, salah satu warga, Kamis (14/3/2024).
Sementara di Desa Prodo, Kecamatan Winongan, banjir surut setelah 5 hari menggenangi pemukiman warga. Banjir menyisakan lumpur tebal terutama di jalan desa.
"Sudah ada alat berat, tapi lumpur masih ada di beberapa jalan desa," ujar Lutfi, salah satu perangkat Desa Prodo.
Baca juga: Banjir di Pasuruan Belum Surut |
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengatakan, saat ini tinggal satu desa yang masih banjir. Yakni di Desa Toyaning, Kecamatan Rejoso. Banjir setinggi 20 cm.
"Saat ini kita fokus bersihkan lumpur di jalan-jalan. Terutama di wilayah Winongan," terang Sugeng.
Diberitakan sebelumnya, belasan desa di Kecamatan Winongan, Grati dan Rejoso terendam banjir sejak Jumat (8/3) malam.
(hil/dte)