Banjir Luapan Bengawan Solo Meluas, 4 Kecamatan di Lamongan Terendam

Banjir Luapan Bengawan Solo Meluas, 4 Kecamatan di Lamongan Terendam

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 13 Mar 2024 15:15 WIB
Banjir akibat luapan Bengawan Solo meluas di Lamongan.
Banjir akibat luapan Bengawan Solo meluas di Lamongan. (Foto: Istimewa)
Lamongan -

Banjir luapan Bengawan Solo di Lamongan terus meluas. Data terbaru menunjukkan bahwa banjir yang terjadi karena tingginya debit air Bengawan Solo itu sudah melanda 4 kecamatan di Lamongan.

Data yang dihimpun dari BPBD Lamongan menyebutkan bila sebelumnya banjir akibat luapan Bengawan Solo hanya melanda 3 Kecamatan yakni Babat, Laren, dan Maduran, kini bertambah 1 kecamatan lagi yakni Kecamatan Glagah.

"Data terbaru menunjukkan jika banjir yang terjadi akibat luapan Bengawan Solo di Lamongan telah terjadi di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Babat, Laren, Maduran, dan Kecamatan Glagah," kata Kalaksa BPBD Lamongan Joko Raharto kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Laren di mana di kecamatan ini ada 9 desa yang terimbas luberan air dari Bengawan Solo, yakni Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Siser, Mojoasem, Pesanggrahan, Keduyung, Duri Kulon, dan Desa Centini. Di 9 desa ini, ada 209 rumah warga dilanda banjir setinggi 20-55 cm.

"Di Kecamatan Laren, banjir juga merendam jalan lingkungan dan pemukiman," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Banjir akibat luapan Bengawan Solo meluas di Lamongan.Banjir akibat luapan Bengawan Solo meluas di Lamongan. (Foto: Istimewa)

Selain itu, kata Joko, banjir di Kecamatan Babat merendam 2 kelurahan yakni Kelurahan Babat yang berdampak ke 9 rumah dan jalan poros nasional, kemudian Kelurahan Banaran di mana terdapat 95 rumah kebanjiran dengan ketinggian air 20-40 cm.

Untuk Kecamatan Maduran, banjir akibat luapan Bengawan Solo merendam pemukiman di 3 desa yakni Desa Parengan 150 rumah, Desa Gedangan 2 rumah, Desa Blumbang.

"Hari ini, informasi banjir akibat luapan Bengawan Solo juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Glagah, tepatnya di Desa Jatirenggo. Banjir merendam 18 rumah warga yang tinggal di bantaran sungai," paparnya.

Joko mengungkapkan, ketinggian air Bengawan Solo di Lamongan saat ini masih siaga merah. BPBD Lamongan, tandas Joko, hingga kini masih terus melakukan upaya penanggulangan.

"Bengawan Solo di aliran Lamongan masih siaga merah, beberapa hari ini juga intensitas hujan meningkat. Warga masih bertahan dan belum ada yang mengungsi," tutur Joko.

Sementara, Kepala Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah Try Deasy Kusumaning Ayu mengatakan, banjidi desanya mulai terjadi pada Selasa (12/3/2024). Selain merendam rumah, sejumlah ruas jalan lingkungan juga ikut terendam.

"Kami dari Pemdes Jatirenggo langsung tanggap dengan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya kebanjiran, karena belum ada bantuan dari pihak Pemkab maupun BPBD Lamongan," ungkap Deasy.




(dpe/fat)


Hide Ads