Menjadi salah satu desa yang terimbas luberan air Bengawan Solo di Lamongan, Warga Desa Keduyung, Kecamatan Laren hanya bisa pasrah dan menerima nasib mereka yang kebanjiran untuk kali keduanya.
Salah satu warga yang menjadi korban banjir adalah Jumirah (66) dan suaminya Edi Santoso (77). Pasangan suami istri berusia lanjut yang tinggal di Desa Keduyung ini mengaku hanya bisa pasrah dan berdiam diri di rumah saat banjir mengepung rumahnya.
"Ya mau bagaimana lagi, pasrah saja," kata Jumirah kepada wartawan, Selasa (12/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumirah dan suaminya hanya tinggal berdua. Sejumlah anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya sendiri. Sejak banjir akibat meluapnya Bengawan Solo, tak banyak yang dilakukan oleh kedua lansia tersebut. Warung kopi yang menjadi tumpuan hidup mereka sehari-hari pun tak buka karena imbas banjir.
"Banjir yang terjadi ini sudah banjir yang kedua setelah sebelumnya pada awal tahun 2024," ujarnya.
Menurut Jumirah, banjir pada awal 2024 lalu adalah banjir yang pertama namun tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan banjir yang terjadi saat ini. Jumirah dan suaminya pun tidak beraktivitas apapun di tengah banjir yang datang.
"Banjir kami tidak bisa kemana-mana ya di dalam rumah terus keluar di teras sambil duduk-duduk," ungkapnya.
Jumirah berharap banjir yang terjadi saat ini agar secepatnya bisa surut dan ia serta suaminya bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Jika banjir surut, warungnya bisa kembali ramai didatangi pengunjung. Selama banjir, pasutri ini terpaksa menguras tabungan atau sisa uang yang ada untuk makan sehari-hari.
"Semoga bisa surut sehingga banyak orang yang datang ke warung, karena selama banjir tidak ada orang datang," imbuhnya.
Untuk diketahui, banjir akibat luapan Bengawan Solo di Lamongan telah melanda setidaknya 3 Kecamatan, yaitu Maduran, Laren dan Babat. Di 3 kecamatan ini, sejumlah rumah di beberapa desa dan kelurahan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm. Selain itu, jalan lingkungan juga ikut terendam banjir.
(abq/iwd)