PWNU Jatim menyebutkan hilal dalam pemantauan di 31 titik lokasi rukyat di Jawa Timur tidak berhasil terlihat. Bila di tempat lain selain Jatim juga tidak terlihat hilal, PWNU Jatim mengusulkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Hal itu seperti disampaikan dalam surat bernomor 1991/PW/A-II/L/III/2024 yang diterima detikJatim, Minggu (10/3/2024). Surat itu ditandatangani oleh KH Anwar Manshur selaku Rais, kemudian Dr KH Romadlon Chotib, MH selaku katib, juga oleh KH Kikin A Hakim selaku PJ Ketua PWNU Jatim, serta Prof Akh Muzakki selaku Sekretaris PWNU Jatim.
"Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, sehubungan dengan dilaksanakannya kegiatan Rukyatul Hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di 31 titik lokasi rukyat di Jawa Timur pada hari Ahad, 29 Sya'ban 1445 Hijriah/10 Maret 2024 Masehi yang dilaporkan oleh Pimpinan Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdiatul Ulama (PW LFNU) Jawa Timur bahwa HILAL TIDAK BERHASIL DIRUKYAT," demikian tulis surat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika di tempat lain di seluruh Indonesia juga tidak berhasil melihat Hilal, maka hal demikian dapat diusulkan oleh Pengurus Besar Nahdiatul Ulama (PBNU) kepada Menteri Agama RI sekaligus diikhbarkan bahwa Sya'ban 1445 Hijriah digenapkan 30 hari (istikmal), oleh karena itu 1 Ramadhan 1445 Hyriah bertepatan Selasa, 12 Maret 2024 Masehi," lanjut surat tersebut.
Sebelumnya, Tim hisab rukyat Kementerian Agama (Kemenag) juga telah melaporkan hasil pemantauan posisi hilal di Indonesia yang mana pada kesimpulannya, hilal tak bisa diamati. Dengan demikian secara hisab 1 Ramadan 1445 H jatuh Selasa 12 Maret 2024.
"Berdasar kriteria MABIMS (3-6,4) tanggal 29 Sya'ban 1445 H/10 Maret 2024 M posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sehingga tanggal 1 Ramadan 1445 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Selasa Pon, tanggal 12 Maret 2024 M," kata anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, di kantor Kemenag seperti dilansir detikNews.
(dpe/sun)