.webp)
Hujan yang mengguyur hampir semalaman membuat lima Kecamatan di Kabupaten Madiun dilanda banjir. Hingga saat ini, BPBD masih melakukan pendataan jumlah desa dan rumah yang terdampak banjir.
"Laporan yang masuk ada sekitar lima kecamatan terdampak banjir. Kami masih melakukan pendataan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Boby Saktia Putra Lubis saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (10/3/2024).
Boby menyampaikan, lima Kecamatan terdampak banjir tersebut, yakni Pilangkenceng, Madiun, Wungu, Wonoasri, dan Balerejo. Ketinggian banjir, lanjut Boby, antara 30 cm hingga 1 meter masuk rumah warga tersebar di delapan Desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari laporan ketinggian banjir 30 cm hingga 1 meter," papar Boby.
Boby menambahkan, dari delapan desa terdampak, banjir paling parah setinggi 1 meter terjadi di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng. Namun, banjir di Desa Purworejo mulai surut dan air bergeser ke daerah Kecamatan Balerejo.
"Yang paling parah banjir di Desa Purworejo ketinggian mencapai 1 meter, tapi air sudah surut dan bergeser ke Kecamatan Balerejo," ungkap Boby.
Boby menambahkan, hingga saat ini baru sekitar delapan desa yang melaporkan terdampak banjir. Ia pun memperkirakan jumlah desa terdampak banjir akan bertambah.
"Diperkirakan akan bertambah jumlahnya desa terdampak banjir, dan kami masih pendataan," tandasnya.
Berikut data 10 desa di lima Kecamatan yang terdampak banjir.
- Desa Purworejo, Kenongorejo, dan Kedungrejo di Kecamatan Pilangkenceng.
- Desa Dimong, Kecamatan Madiun.
- Desa Tempursari, Kecamatan Wungu.
- Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri.
- Desa Bulakrejo dan Garon di Kecamatan Balerejo.
(irb/sun)
