Banjir di sejumlah desa di Kabupaten Pasuruan belum surut. Bahkan, banjir melumpuhkan jalan antarkecamatan di Pasuruan.
Banjir merendam setidaknya 5 desa di Kecamatan Winongan dan 2 desa di Kecamatan Grati, sejak Jumat (8/3) malam. Banjir ini dari luapan Sungai Rejoso dan anak sungainya akibat hujan lebat di wilayah hulu, tepatnya di Kecamatan Lumbang.
Dampak banjir paling parah di Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan, Kecamatan Grati. Bahkan di Dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon, ketinggian air di permukiman masih mencapai 1 meter hingga Sabtu (9/3/2024) pukul 12.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan penghubung antarkecamatan, yakni Kecamatan Rejoso dan Grati ke Kecamatan Winongan juga terendam 30 centimeter. Kendaraan yang memaksa melintas banyak yang mogok.
Aktivitas warga pun lumpuh. Anak-anak tidak sekolah karena tempatnya menuntut ilmu banjir.
![]() |
"Banjir sekolah, segini (menunjuk leher)," kata Felik, salah satu anak di lokasi, Sabtu (9/3/2024).
Ketua RT setempat Sumarno mengatakan, warga tidak bisa bekerja dan memasak karena rumahnya terendam.
"Warga kesulitan kerja. Dapur-dapur juga terendam sehingga tidak masak. Memang sudah ada bantuan nasi," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengatakan, banjir di Kecamatan Winongan dan Grati merupakan banjir langganan. Wilayah ini hampir pasti banjir saat Sungai Rejoso dan beberapa anak sungainya meluap.
![]() |
"Memang sudah biasa jika debit air Sungai Rejoso naik, maka yang paling terdampak dahulu Kecamatan Winongan," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi.
Banjir luapan sungai tersebut terjadi sejak Jumat (8/3/2024) malam. Di Kecamatan Winongan, banjir merendam Desa Prodo, Bandaran, Winongan Kidul, Lebak dan Sruwi. Di Kecamatan Grati, banjir di Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan.
(hil/iwd)