"Saya, Ahmad Khusairi kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Dusun Krajan, Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, menyampaikan permohonan maaf kepada para guru, kiai dan juga masyarakat luas, atas hal yang tidak pantas dan ramai di medsos yakni penampilan anak-anak dalam rangka haflatul imtihan pada Senin 4 Maret 2024," kata Kepala Madin Roudlotul Ulum, Ustaz Ahmad Khusairi, Jumat (8/3/2024).
Hal itu disampaikan Ustaz Khusairi usai menggelar pertemuan dengan tokoh agama dan pihak NU di Kantor MWC NU Kejayan. Pertemuan itu difasilitasi pihak Polsek Kejayan.
"Kami mohon maaf juga kepala seluruh lembaga yang namanya sama dengan Roudlotul Ulum Desa Tundosoro," imbuhnya.
Ustaz Khusairi berjanji tidak akan membiarkan penampilan yang tidak sesuai syariat Islam menodai acara imtihan. Pihak Madin siap diberi sanksi sesuai ketentuan yang berlaku jika penampilan memalukan itu terulang.
"Kami tidak akan mengulangi penampilan-penampilan yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Apabila di kemudian hari terjadi lagi, kami siap menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
Ketua PAC GP Ansor Kejayan, M Miqdad Ufair, berharap peristiwa di Madin Roudlotul Ulum tidak terulang lagi. Ia berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi semua lembaga agama.
"Dari NU, Banom Ansor, menyayangkan hal ini ya. Imtihan ini kan syukuran, tasyakuran madrasah yang mana harusnya sesuai dengan aturan norma agama," jelasnya.
"Tapi peristiwa ini jadi pelajaran bagi kita semua, bahwa seluruh lembaga agama, diharapkan, dimohon tidak melaksanakan imtihan dengan acara yang keluar dari norma agama," pungkasnya.
Beredar video di medsos mempertontonkan hal tidak patut. Video itu memperlihatkan tiga bocah perempuan bergoyang 'ngebor' di acara Haflatul Imtihan Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
(abq/iwd)