Aksi 'ngebor' itu terjadi di Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum, Desa Tundosoro, Kejayan. Acara itu berlangsung Senin (4/3/2024) malam, dan baru viral di medsos dua hari ini.
Masyarakat Pasuruan, yang kental dengan tradisi keagamaan, mengekspresikan kekecewaan dan ketidaksetujuan mereka terhadap kegiatan tersebut. Menurut sebagian warga, aksi joget tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai keagamaan dan norma di masyarakat.
"Kenapa bisa panitia membiarkan hal yang tidak pantas itu terjadi. Semoga tidak terulang kembali," kata Reza, salah satu warga Pasuruan kepada detikJatim, Jumat (8/2/2024).
Tifatul, warga lain menyalahkan panitia atas aksi itu. Menurutnya, harus segera ada tindakan dari pihak terkait.
"Panitanya yang nggak bisa itu. Seharusnya pemerintah juga segera memberi tindakan atau pembinaan pada madrasah tersebut," ujarnya.
Saiful Ulum, seorang guru, menyatakan aksi itu sungguh tidak pantas. "Tidak mencerminkan nilai pendidikan yang beretika dan bermoral. Ini efek TikTok," katanya.
Beredar video di medsos mempertontonkan hal tidak patut. Video itu memperlihatkan tiga bocah perempuan bergoyang 'ngebor' di acara Haflatul Imtihan Madrasah Diniyah di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
(abq/iwd)