9 Maret Hari Apa? Ada Peringatan Tahunan hingga Perayaan Keagamaan

9 Maret Hari Apa? Ada Peringatan Tahunan hingga Perayaan Keagamaan

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Jumat, 08 Mar 2024 16:32 WIB
ilustrasi kalender
Ilustrasi kalender/Foto: Unsplash @towfiqu999999
Surabaya -

Ada beberapa hari besar yang diperingati tanggal 9 Maret. Ada peringatan tahunan dan hari besar yang bertepatan akhir pekan esok. Lantas, tanggal 9 Maret memperingati hari apa saja?

Tanggal 9 Maret 2024 jatuh pada hari Sabtu. Salah satu hari besar yang selalu diperingati setiap tahun pada 9 Maret adalah Hari Musik Nasional. Selain peringatan tahunan, ada hari besar keagamaan yang kebetulan dirayakan pada 9 Maret 2024.

Peringatan Hari Besar 9 Maret 2024

Tak hanya Hari Musik Nasional, terdapat perayaan hari besar keagamaan yang dirayakan pada Sabtu, 9 Maret 2024. Yaitu Hari Raya Kuningan. Simak dua hari besar yang diperingati 9 Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Musik Nasional

WR SupratmanWR Supratman Foto: Dok. Kemdikbud

Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, penetapan Hari Musik Nasional diambil dari tanggal lahir Wage Rudolf Supratman atau yang dikenal dengan WR Supratman. Ia merupakan komponis besar dari Indonesia.

Beberapa pihak menyebutkan, WR Supratman lahir pada 9 Maret 1903. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013.

ADVERTISEMENT

Keppres tersebut menjelaskan, musik merupakan representasi dari budaya yang sifatnya universal dan multidimensional. Selain itu, musik juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan menjadi peran strategis untuk pembangunan nasional.

Momen Hari Musik Nasional hendaknya dijadikan untuk mengapresiasi musik Indonesia, serta meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi motivasi setiap insan musik tanah air. Mereka juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi dunia musik Indonesia baik secara nasional maupun internasional.

Meskipun demikian, terjadi perdebatan tentang tanggal lahir W.R Supratman. Hal tersebut dikarenakan tanggal lahir W.R Supratman ternyata ditetapkan pada 19 Maret 1903. Penetapan tersebut didasarkan dari Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29 Maret 2007.

Putusan tersebut juga mendapat persetujuan dari keluarga WR Supratman. Pun begitu, sejatinya Hari Musik Nasional menjadi momen kebangkitan musik nasional maupun daerah. Harapannya, penetapan peringatan ini bisa membuat masyarakat lebih menghargai dan mencintai karya-karya musik tanah air.

2. Hari Raya Kuningan

Sehari sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937, Pura Adhitya Jaya di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (20/03/2015), disesaki umat Hindu yang khidmat melaksanakan prosesi Tawur Agung. Ritual Tawur Agung dipercaya sebagai ritual menolak bala.Ini merupakan bagian dari upacara Buta Yadnya.Ilustrasi Hari Raya Kuningan. Foto: Rengga Sancaya

Dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Hari Raya Kuningan merupakan salah satu hari besar perayaan umat Hindu. Upacara ini digelar setiap enam bulan sekali, dan tahun ini bertepatan hari Sabtu, 9 Maret 2024.

Perayaan ini memiliki makna tersendiri. Kata kuning dalam kuningan memiliki arti berwarna kuning dan wuku ke-12. Wuku merupakan kalender Bali dengan perhitungan 1 wuku sama dengan 7 hari

Hari Raya Kuningan menjadi hari peringatan untuk kebesaran Sang Hyang Widhi dalam wujud Sang Hyang Parama Wisesa. Sang Hyang Parama Wisesa merupakan roh-roh suci dan pahlawan dharma yang berjasa dalam membentuk akhlak manusia menjadi luhur.

Paha Hari Raya Kuningan, umat Hindu akan sembahyang menghadap para leluhur dan dewa. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam persembahyangan ini adalah sesajen berisi ajengan (nasi) berwarna kuning. Simbol warna tersebut artinya kemakmuran dan bentuk terima kasih karena telah melimpahkan rahmat di dunia.

Sehari sebelum merayakan Hari Raya Kuningan, biasanya umat Hindu terlebih dahulu melaksanakan Penampahan Kuningan. Hari persiapan menyambut Kuningan. Mereka menyambut Hari Raya Kuningan dengan membuat sesajen dan menyembelih ternak untuk sembahyang keesokan harinya.

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads