Perbaikan Tanggul Belum Tuntas, Banjir Masih Rendam 3 Desa di Mojokerto

Perbaikan Tanggul Belum Tuntas, Banjir Masih Rendam 3 Desa di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 08 Mar 2024 15:35 WIB
banjir di mojokerto
Banjir masih rendam 3 desa di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Memasuki hari ketiga, banjir masih merendam 3 desa di Kabupaten Mojokerto. Pemerintah berpacu dengan waktu menutup tanggul 2 sungai yang jebol. Selain itu, pompa besar digunakan menyedot banjir ke Sungai Sadar.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menjelaskan banjir masih bertahan di 3 desa karena penutupan tanggul 2 sungai yang jebol belum tuntas. Hingga siang ini, perbaikan masih fokus di tanggul Sungai Sadar yang jebol sepanjang 25 meter.

"Progres perbaikan tanggul sudah 15-16 meter dari 25 meter. Ditutup pakai gedek (bilik bambu) dan karung diisi pasir. Kalau targetnya masih belum tahu kapan selesainya," jelas Khakim kepada detikJatim, Jumat (8/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga desa yang siang ini masih terendam banjir adalah Desa Kedung Gempol dan Jotangan di Kecamatan Mojosari dan Desa Ngrame di Kecamatan Pungging. Menurut Khakim, banjir menunjukkan tren surut.

"Di Desa Kedung Gempol kalau dipersentase permukiman penduduk yang kemarin kebanjiran, 80% sudah surut, tidak ada airnya. Yang 20% di Dusun Kedung Kudi masih ada genangan air antara 10-20 cm. Di Dusun Gembongan (Desa Jotangan) saat ini genangan masih 30-50 cm," terangnya.

ADVERTISEMENT

Banjir di Desa Ngrame juga mulai surut. Jika kemarin rata-rata ketinggian banjir 80 cm, siang ini menjadi 60 cm. Sedikitnya 9 RT di Dusun Ngrame dan 6 RT di Dusun Gading yang terdampak banjir.

"Total warga terdampak banjir di dua dusun 3.012 jiwa," ungkap Camat Pungging Amsar Azhari Siregar.

Oleh sebab itu, siang ini masih banyak warga Desa Ngrame yang bertahan di beberapa lokasi pengungsian. Yaitu di balai Desa Ngrame, masjid RT 10 dan rumah warga RT 15.

Untuk mengatasi banjir di wilayahnya, tambah Amsar, tidak hanya menunggu tuntasnya penutupan tanggul Sungai Sadar yang jebol. Tapi juga menggunakan 1 pompa besar dari BPBD Jatim dan 1 pompa kecil milik BPBD Kabupaten Mojokerto untuk menyedot banjir ke Sungai Sadar.

"Penyedotan pakai pompa sudah jalan di Dusun Ngrame dan Dusun Gading. Banjir dibuang ke Sungai Sadar. Akan ditambah 1 pompa besar lagi dari Pemprov Jatim," tandasnya.

Jebolnya tanggul Sungai Sadar dan Gembolo menyebabkan banjir di 4 desa sejak kemarin pagi. Hingga kini penutupan tanggul yang jebol di 4 titik, belum tuntas. Pada Kamis (7/3), total 1.513 rumah penduduk terendam dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.588 jiwa. Banjir juga menenggelamkan 91 hektare lahan pertanian di Desa Kedung Gempol dan Kebondalem.

Rinciannya, di Desa Kedung Gempol, banjir merendam 588 rumah penduduk dan 81 hektare lahan pertanian. Jumlah warga terdampak banjir di desa ini mencapai 2.388 jiwa. Di Dusun Gemongan, Desa Jotangan, banjir merendam 330 rumah penduduk dengan jumlah warga terdampak 400 jiwa.

Banjir parah juga terjadi di Desa Ngrame. Hingga sore ini, ketinggian air mulai sebetis sampai sepinggang orang dewasa. Menurut Teguh, sedikitnya 500 rumah penduduk terendam banjir. Sedangkan jumlah warga terdampak mencapai 1.500 jiwa. Sedangkan di Dusun Semanggi, Desa Salen, banjir merendam 95 rumah warga dengan 300 jiwa warga terdampak.

Lokasi pengungsian korban banjir tersebar di banyak titik. Antara lain di balai Desa Ngrame dan Kedung Gempol, sejumlah masjid, sekolah dasar, sejumlah warung kopi, serta di pinggir jalan menuju Desa Kedung Gempol. Sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga herta benda mereka.




(hil/iwd)


Hide Ads