5.000 Nasi Bungkus Disalurkan ke Korban Banjir di Mojokerto

5.000 Nasi Bungkus Disalurkan ke Korban Banjir di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 07 Mar 2024 18:52 WIB
Dapur Umum Pasok 5.000 Nasi Bungkus korban banjir
Dapur umum memasok 5.000 nasi bungkus korban banjir (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pemkab Mojokerto membuka dapur umum untuk memasok 5.000 nasi bungkus ke korban banjir. Tidak hanya itu, bantuan berupa ribuan paket sembako juga digelontorkan ke korban yang tersebar di 4 desa.

Dapur umum dipusatkan di Balai Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari. Sekda Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko menjelaskan, dapur umum menyuplai makanan dan minuman untuk korban banjir di 4 desa sejak Rabu (6/3) siang. Para korban mendapat pasokan mamin dari dapur umum ini 2 kali sehari, yakni pagi dan sore.

"Kami siapkan masing-masing 5.000 nasi bungkus untuk pagi dan sore. Alhamdulillah logistik semua cukup, kami keluarkan cadangan beras pemkab sehari 1 ton," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Kamis (7/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'ie Afrida Soesetyo Djati menuturkan, selain mamin, para korban banjir juga disuplai selimut, pampers untuk anak dan lansia, minyak kayu putih, susu, serta air besih. Menurutnya, air besih dipasok oleh Perumdam Mojopahih.

"Air bersih kami datangkan dari PDAM, tandon air sekarang proses pemasangan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Pagi hingga siang tadi, lanjut Yo'ie, pihaknya menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako dari Pemprov Jatim. Paket sembako tersebut berisi beras, gula, kopi, serta minyak goreng.

"Karena beras milik masyarakat tak bisa dipakai terkena banjir. Sehingga bagi masyarakat banjir di rumahnya sudah surut bisa masak sendiri," ujarnya.

Penyaluran nasi bungkus untuk korban banjir Mojokerto.Penyaluran nasi bungkus untuk korban banjir Mojokerto. (Foto: Istimewa)

Polisi membantu penyaluran paket sembako kepada para korban banjir. Ratusan paket sembako diangkut menggunakan mobil penumpang dan pikap ke sejumlah titik kumpul korban banjir.

"Kami bantu pendistribusian bantuan paket sembako untuk mempercepat penanganan korban banjir," tandas Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali.

Jebolnya tanggul Sungai Sadar dan Gembolo menyebabkan banjir di 4 desa sejak kemarin pagi. Hingga kini penutupan tanggul yang jebol di 4 titik, belum tuntas. Total 1.513 rumah penduduk terendam dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.588 jiwa. Banjir juga menenggelamkan 91 hektare lahan pertanian di Desa Kedung Gempol dan Kebondalem.

Rinciannya, di Desa Kedung Gempol, banjir merendam 588 rumah penduduk dan 81 hektare lahan pertanian. Jumlah warga terdampak banjir di desa ini mencapai 2.388 jiwa. Di Dusun Gemongan, Desa Jotangan, banjir merendam 330 rumah penduduk dengan jumlah warga terdampak 400 jiwa.

Banjir parah juga terjadi di Desa Ngrame. Hingga sore ini, ketinggian air mulai sebetis sampai sepinggang orang dewasa. Menurut Teguh, sedikitnya 500 rumah penduduk terendam banjir. Sedangkan jumlah warga terdampak mencapai 1.500 jiwa. Sedangkan di Dusun Semanggi, Desa Salen, banjir merendam 95 rumah warga dengan 300 jiwa warga terdampak.

Lokasi pengungsian korban banjir tersebar di banyak titik. Antara lain di balai Desa Ngrame dan Kedung Gempol, sejumlah masjid, sekolah dasar, sejumlah warung kopi, serta di pinggir jalan menuju Desa Kedung Gempol. Sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga herta benda mereka.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads