3 Alat Berat Perbaiki Tanggul Sungai Sadar Sebabkan Banjir di Mojokerto

3 Alat Berat Perbaiki Tanggul Sungai Sadar Sebabkan Banjir di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 07 Mar 2024 17:36 WIB
kondisi tanggul Sungai Sadar yang jebol 25 meter sebelum diperbaiki
3 Alat berat diterjunkan perbaiki tanggul jebol (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Jebolnya tanggul Sungai Sadar sepanjang 25 meter menjadi salah satu penyebab banjir merendam 1.513 rumah penduduk di 4 desa, Kabupaten Mojokerto. Hari ini, alat berat atau ekskavator ditambah menjadi 3 unit untuk mempercepat penutupan tanggul yang jebol.

"Perkembangan penutupan tanggul Sungai Sadar yang jebol saat ini masih sekitar 10 meter dari 25 meter," terang Sekda Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko kepada wartawan di dapur umum Desa Kedung Gempol, Kamis (7/3/2024).

Penutupan tanggul Sungai Sadar yang jebol di Desa Kedung Gempol bersifat sementara. Yaitu menggunakan bilik bambu (gedek) dan sak-sak berisi pasir dan tanah. Upaya tersebut untuk menghentikan luberan air dari Sungai Sadar ke permukiman penduduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, lanjut Teguh, banjir yang melanda 4 desa di Mojokerto saat ini juga dipicu jebolnya tanggul Sungai Gembolo di 3 titik. Ketiganya terletak di Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari. Panjang masing-masing titik tanggul yang jebol 10 meter, 6 meter dan 3 meter.

"Target penutupan tanggul Sungai Sadar di Desa Kedung Gempol yang jebol, harapan kami paling lambat Jumat besok selesai. Jika selesai, kami pidah ke Desa Kebondalem," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'ie Afrida Soesetyo Djati menuturkan, penutupan sementara tanggul Sungai Sadar yang jebol berlangsung sejak Rabu (6/3) malam. Saat ini terdapat 2 ekskavator dari BBWS Brantas di lokasi. Sedangkan 1 ekskavator dalam perjalanan ke lokasi dari Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto.

"Di lokasi sudah ada 2 alat berat dari BBWS Brantas, sehingga nantinya menjadi 3. Semoga tidak hujan, kalau hujan perbaikan terhenti," ujarnya.

Selain itu, kata Yo'ie, pihaknya juga akan mengoperasikan mobil penyedot banjir di Desa Ngrame. Tujuannya untuk mengalirkan banjir di desa itu ke Sungai Sadar.

"Mudah-mudahan tidak ada hujan di wilayah hulu Sungai Sadar. Kalau hujan, percuma disedot," cetusnya.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Sekda Kabupaten Mojokerto ihwal percepatan penutupan tanggul yang jebol. "Kami mendorong supaya perbaikan dipercepat, salah satunya menggunakan material batu," tandasnya.

Jebolnya tanggul Sungai Sadar dan Gembolo menyebabkan banjir di 4 desa sejak kemarin pagi. Total 1.513 rumah penduduk terendam dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.588 jiwa. Banjir juga menenggelamkan 91 hektare lahan pertanian di Desa Kedung Gempol dan Kebondalem.

Rinciannya, di Desa Kedung Gempol, banjir merendam 588 rumah penduduk dan 81 hektare lahan pertanian. Jumlah warga terdampak banjir di desa ini mencapai 2.388 jiwa. Di Dusun Gemongan, Desa Jotangan, banjir merendam 330 rumah penduduk dengan jumlah warga terdampak 400 jiwa.

Banjir parah juga terjadi di Desa Ngrame. Hingga sore ini, ketinggian air mulai sebetis sampai sepinggang orang dewasa. Menurut Teguh, sedikitnya 500 rumah penduduk terendam banjir. Sedangkan jumlah warga terdampak mencapai 1.500 jiwa. Sedangkan di Dusun Semanggi, Desa Salen, banjir merendam 95 rumah warga dengan 300 jiwa warga terdampak.




(dpe/fat)


Hide Ads