Provinsi Jawa Timur kedatangan 1 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD). Vaksin-vaksin ini, terutama vaksin PMK, akan segera didistribusikan ke kabupaten/kota untuk mengatasi kenaikan kasus PMK.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono mengakui, PMK di Jatim mengalami peningkatan pada awal tahun ini. Namun, Adhy percaya diri bahwa kasus yang ada bisa dikendalikan.
"Tidak mengkhawatirkan, tidak signifikan (Kenaikan kasusnya), tetapi tetap harus didata," ujar Adhy saat di Dinas Peternakan Jatim, Kamis (7/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari Dinas Peternakan Jatim, ada 200 kasus PMK saat ini. Adhy menyebut kasus PMK terbanyak ada di Pasuruan, yakni sebanyak 145 sapi terinfeksi, 31 di antaranya dilaporkan mati hingga 20 Februari 2024.
"200-an sedikit kasus yang terjadi tapi kita harus menjaga, jangan sampai membesar," tegasnya.
Lebih lanjut, Adhy mengajak masyarakat khususnya peternak agar tidak khawatir dengan kondisi yang ada. Pihaknya melalui Disnak Jatim akan berupaya keras menekan kasus yang ada beserta penyebarannya. Mulai dengan vaksinasi PMK hingga pengawasan lalu lintas ternak.
"Tidak perlu masyarakat khawatir bahwa PMK akan menjadi besar kembali karena seiring dengan vaksinasi yang diberikan tentu akan menghambat penularan itu," katanya.
Untuk daerah prioritas pemberian vaksinasi PMK, Adhy menegaskan semua daerah masuk prioritas. Namun, memang ada daerah yang diberikan pasokan vaksin lebih banyak, karena jumlah ternaknya memang banyak. "Lamongan, Probolinggo itu sentra-sentra sapi potong ya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani mengatakan, penyebab meningkatnya angka penularan virus PMK di Jatim ini di mana pedagang mulai membeli sapi dari Jawa Tengah. Saat tiba di kandang, sapi tersebut belum divaksinasi.
"Ini karena peternak mulai belanja untuk persiapan hari raya idul adha sehingga pembelian ini belum diketahui apa sapi tersebut sudah divaksin atau belum," bebernya.
Indy, sapaan karibnya menjelaskan, sebaran PMK ini diperparah dengan kondisi cuaca musim penghujan saat ini. Menurutnya, virus yang ada lebih cepat menyebar. Maka dari itu, pihaknya mulai mendistribusikan lagi vaksinasi PMK.
"Jadi vaksin ini agar sapi-sapi ini lebih siap dan tidak mudah terserang virus," katanya.
Sama halnya pesan Pj Gubernur Adhy, Indy meminta peternak untuk tidak resah dengan adanya virus PMK. "Tidak perlu resah, dengan virus ini karena memang saat ini vaksin sudah disebar. Saya minta pemerintah daerah, KUD, dan Veteriner untuk memperhatikan lalu lintas ternak di Jawa Timur agar penyebaran virus PMK ini menyebar di Jatim," pungkasnya.
Dalam acara di Kantor Disnak Jatim, vaksin PMK secara simbolis diberikan oleh Pj Gubernur Jatim Adhy didampingi Indy kepada para peternak yang sapi/kerbaunya terpapar PMK.
(hil/fat)