Penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan pada ratusan sapi di Pasuruan. Sebanyak 145 sapi terjangkit penyakit ini hingga menyebabkan 31 ekor mati dalam sepekan. Virus PMK di sana disebut bermutasi semakin ganas. Lantas, bagaimana dengan Surabaya?
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti memastikan Surabaya aman. Artinya, tidak ada hewan ternak sapi yang terindikasi terinfeksi virus PMK.
"Sampai saat ini Surabaya masih aman, karena kami melakukan upaya antisipasi," kata Antiek saat dihubungi detikJatim, Jumat (23/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antiek menjelaskan ada berbagai antisipasi yang dilakukan. Misalnya, ketika menemukan ada sapi ternak yang sakit akan disegera diisolasi untuk karantina. Kemudian, kandang dipisah dengan hewan ternak lainnya.
Setelah itu, dilakukan penanganan biosecurity atau tindakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan pencegahan. Lalu, melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak.
"Sekarang yang kita lakukan percepatan vaksinasi, sesuai dengan hewan rentan, mulai dari sapi, kerbau, domba, babi kita lakukan vaksin sesuai dengan SOP program PMK secara standar," ujarnya.
Vaksinasi PMK di Surabaya sudah menyasar 100% ke sapi ternak. DKPP juga masih melakukan penyisiran untuk sapi baru, khususnya yang baru datang dari daerah lain, harus menyertakan surat sehat terlebih dahulu.
"Itu sudah ada ketentuannya, bahwa lalu lintas ternak harus melalui proses, untuk perpindahan ternak harus ada surat keterangan sehat hewan dari daerah asal dari dokter. Kalau masuk, harus ada surat keterangan sehat dulu, kalau nggak, ya nggak bisa masuk," jelasnya.
Terkait puluhan sapi yang mati karena terjangkit virus PMK di Kabupaten Pasuruan, Antiek menyebut kemungkinan sapi belum divaksin. Karena, ada langkah vaksin standar, yakni vaksin 1, 2, 3 dan booster.
"Kalau misalnya sakit kan nggak tahu dia itu sudah panas nggak diketahui. Kalau sudah tahu sakit ya dipisahkan dengan yang lain, kemudian menerapkan KIE dengan biosecurity, diobati. SOP-nya begitu," pungkasnya.
(hil/iwd)