123 Kasus DBD Ditemukan di Blitar, Bagaimana Upaya Dinkes?

123 Kasus DBD Ditemukan di Blitar, Bagaimana Upaya Dinkes?

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 17:45 WIB
Petugas melakukan fogging di Kabupaten Blitar
Petugas melakukan fogging di Kabupaten Blitar/Foto: Istimewa
Blitar -

Sebanyak 123 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di Kabupaten Blitar selama Januari hingga Februari 2024. Upaya pencegahan maupun pembasmian nyamuk aedes aegypti penyebab DBD terus dilakukan Dinkes Kabupaten Blitar.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blitar, ada sekitar 191 orang suspek DBD dan ada 35 orang positif DBD di Januari. Sementara di Februari, terdapat 191 orang yang suspek DBD dan 88 yang positif DBD. Sehingga, jumlah total pasien DBD mencapai 123 orang selama dua bulan terakhir.

Adapun usia pasien DBD bervariasi, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto mengatakan, ada peningkatan jumlah kasus suspek DBD dibandingkan periode sebelumnya. Namun, pasien yang positif DBD pada periode Februari 2023 hanya 59 orang saja.

"Kalau dilihat dari pasien positif memang ada tren penurunan daripada periode sebelumnya. Tapi untuk saat ini yang tinggi memang suspek saja," terangnya kepada detikJatim, Rabu (6/4/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Anggit, perbedaan musim atau cuaca menjadi salah satu pemicu tingginya kasus DBD. Sebab, selama Januari hingga awal Maret ini, terjadi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya.

Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan juga masih kurang. Terlebih untuk mencegah sarang nyamuk saat musim hujan.

"Tingginya kasus DBD ini karena terjadinya curah hujan tinggi. Kemudian kebersihan kurang diperhatikan, barang-barang bekas yang tidak dibersihkan bisa menyebabkan adanya jentik nyamuk," jelasnya.

Anggit menegaskan, Dinkes Kabupaten Blitar telah mengimbau masyarakat untuk menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M (menguras, mengubur dan menutup). Sementara, fogging juga akan dilakukan untuk membasmi sarang nyamuk di suatu lingkungan.

"Fogging dilakukan apabila ada temuan kasus di lingkungan itu. Yang jelas itu tetap harus ada PSN untuk memutus jentik-jentik nyamuk tidak berkembang biak menjadi dewasa," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads