.webp)
Dinkes Kabupaten Blitar mencatat 117 kasus demam berdarah dengue (DBD). Ratusan kasus DBD itu ditemukan selama Januari hingga minggu pertama Juli 2023.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan penyebaran nyamuk aedes aegypti. Khususnya saat cuaca ekstrem dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tempat air.
"Data sementara, total temuan DBD yaitu 117 kasus. Untuk awal Juli ini sekitar 4 kasus DBD," kata Subko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun rincian kasus DBD di Kabupaten Blitar yakni Januari 35 kasus, Februari 23 kasus dan Maret 39 kasus. Kemudian, April 4 kasus, Mei 3 Kasus, dan Juni 9 kasus.
Menurut Eko, tidak ada pasien atau penderita DBD meninggal dalam temuan kasus penyakit dari nyamuk tersebut. Semua pasien dipastikan sembuh setelah mendapat perawatan di fasyankes.
Sementara terkait penderita, kata Eko, usia penderita DBD bervariasi. Mulai dari balita, anak-anak, dewasa hingga lansia. Namun, yang paling mendominasi adalah usia anak dan dewasa.
"Rata-rata penderita DBD itu usia 5-14 tahun itu sekitar 33 persen. Kemudian untuk usia 15-44 tahun mencapai 45 persen. Lainnya balita dan lansia," terangnya.
Selain itu, ada empat kecamatan yang mendominasi temuan kasus DBD tersebut. Di antaranya, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Ponggok.
Eko menegaskan pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan maupun menurunkan angka penderita DBD. Seperti melakukan fogging lingkungan tempat tinggal yang ditemukan penderita DBD. Selain itu mengimbau kepada masyarakat terhadap pola hidup bersih juga terus digalakkan.
"Imbauan selalu kami sampaikan untuk menjaga kebersihan tempat air di rumah dan lingkungan. Termasuk saat ini masih sering hujan, banyak nyamuk jadi tetap waspada," tandasnya.
(dpe/fat)
