Ratusan Orang Demo di KPU Surabaya soal Dugaan Caleg Berijazah Palsu

Ratusan Orang Demo di KPU Surabaya soal Dugaan Caleg Berijazah Palsu

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 14:39 WIB
Demo di depan kantor KPU Surabaya
Demo di depan kantor KPU Surabaya (Ardian Dwi Kurnia)
Surabaya -

Kantor KPU Surabaya digeruduk massa yang menamakan diri Aliansi Madura Indonesia. Mereka menuntut klarifikasi adanya laporan dugaan caleg di Kota Pahlawan yang menggunakan ijazah palsu.

"Tujuan kami ke sini menggelar aksi pada hari ini karena kami mau melakukan klarifikasi kepada pihak KPU terkait dugaan adanya oknum caleg di Dapil 1 (Kota Surabaya) yang menggunakan ijazah SMP," ungkap koordinator aksi Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, Rabu (6/3/2024).

"Hari ini estimasi (peserta demo) dengan teman-teman mahasiswa kurang lebih (ada) 300 (orang)," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Baihaki, pihaknya hanya ingin tahu alasan diloloskannya caleg yang menurutnya tidak sah secara administrasi tersebut. Namun ia mengklaim Komisioner KPU enggan memberikan jawaban.

"Sebenarnya KPU tinggal nunjukkan kenapa oknum caleg ini diterima sebagai caleg di DPRD Kota Surabaya khususnya Dapil 1 (Kota Surabaya)," katanya.

ADVERTISEMENT

"Tapi di sana (KPU) kembali lagi ya dengan alasan klasik lah, kirim surat kirim ini. Padahal ini simple, tinggal diketik, tunjukkan, kami tidak akan minta itu. Kami cukup membaca dan melihat siapa yang memberi rekom (pelolosan caleg), nanti kami tanyakan," tambah Baihaki.

Baihaki mempermasalahkan oknum caleg berinisial AS dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya ijazah SMA dari Singapura yang digunakan oleh oknum tersebut melecehkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Kalau ijazah yang dikeluarkan di Singapura hanya ditempuh satu tahun, dan standarnya itu kalo di Indonesia itu katanya (setara) SMA, sedangkan SMA di Indonesia ditempuh selama kurun waktu tiga tahun," Ujar Baihaki.

"Jadi kalo ijazah ini diakui oleh negara kita (setara SMA), ini hal buruk menurut kami. Secara tidak langsung kita mengakui bahwa kualitas pendidikan di Indonesia di bawah Singapura," tambahnya.

Setelah melakukan demo di Depan Kantor KPU Kota Surabaya, massa akan menuju ke Bawaslu Kota Surabaya untuk melaporkan dugaan pelanggaran ini. Namun Baihaki berencana akan kembali lagi ke KPU Kota Surabaya sampai pihaknya bisa mendapat pernyataan resmi dari Komisioner KPU Surabaya.

"Kami tak henti-hentinya untuk turun aksi demo, sampai ada pernyataan resmi dari teman-teman KPU apa dasar teman-teman KPU meloloskan oknum caleg tersebut dengan ijazah SMP yang dikeluarkan di Indonesia, dengan ijazah SMA yang dikeluarkan di Singapura," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads