Bahaya Masukkan Benda ke Penis hingga Cara Sembuhkan Kelainan Seks

Bahaya Masukkan Benda ke Penis hingga Cara Sembuhkan Kelainan Seks

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 14:24 WIB
Sikat gigi nyangkut di dalam penis pria jatim demi kepuasan seksual
Pria di Jatim masukkan sikat gigi ke penis (Foto: International Journal of Surgery Case Reports)
Surabaya -

Seorang pria di Jatim terpaksa menjalani operasi karena memasukkan sikat gigi ke alat kelaminnya. Pria itu diduga mengalami kelainan seksual parafilia atau fantasi seks berlebihan.

Dokter Spesialis Andrologi Seksual dan Anti Medicine RSU dr Soetomo, dr Supardi SpAnd (K) menjelaskan memasukkan benda ke alat kelamin berdampak buruk seperti trauma, iritasi, hingga infeksi.

"Dan yang terburuk akan menimbulkan inflamasi setelahnya timbul sikatrik atau jaringan yang harusnya elastis di penis akan menimbulkan sikateik atau jaringan ikat. Sehingga akan mengubah bentuk penis itu sendiri dan akan mempengaruhi kualitas ereksi apabila diteruskan sampai menimbulkan trauma dan lain-lain," kata dr Supardi saat dihubungi detikJatim, Rabu (6/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjut dr Supardi, seharusnya jalan kencing itu sebatas saluran kencing saja. Maka, kumannya pun juga kuman di urine.

"Dengan memasukkan itu (benda ke dalam uretra) sama dengan memberi jalan kuman masuk ke dalam saluran kencing dan mudah sekali menimbulkan infeksi di kemudian hari," ujar staf pengajar RSU dr Soetomo ini.

ADVERTISEMENT

Lantas, bagaimana untuk bisa sembuh untuk pasien suka memasukkan suatu benda ke dalam alat kelamin. Apa lagi, pasien mengalami kelainan parafilia.

Dokter yang juga praktik di RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya ini menegaskan, bahwa kelainan parafilia bisa disembuhkan. Tentunya harus berobat terlebih dahulu, ketika berobat nanti akan digali alasan melakukan kebiasaan tersebut.

"Maka tugas kami akan menggali Kenapa dia melakukan parafilia ini, demi kenikmatan, memuaskan gatalnya atau sekedar sensasi. Dari porsi tujuan dia melakukan itu baru akan kita gali dan kita arahkan kembali sesuai dengan apa yang dialami. Setelah melakukan feedback mechanism tadi kita akan mengarahkan lagi bagaimana yang terbaik solusi solusinya. Kita cari sebabnya dulu," pungkasnya.

Sebelumnya, kasus pasien ini dipublikasi jurnal medis internasional. Kasus yang dipublikasikan di International Journal of Surgery Case Reports menyebut pria itu ke rumah sakit setelah sikat gigi yang ditancapkan ke alat vitalnya itu patah menjadi dua saat dia berhubungan seks.

Saat itu pria berusia 43 tahun mengalami penis 'patah' atau fraktur penis saat melakukan hubungan seksual dengan posisi 'woman on top'. Bahkan sempat membuat sayatan kecil tahun 2017 di penisnya untuk kepuasan seksual.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads