Keluarga Ungkap Kronologi Siswa SMP Al Izzah Batu Dianiaya Teman di Asrama

Keluarga Ungkap Kronologi Siswa SMP Al Izzah Batu Dianiaya Teman di Asrama

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 04 Mar 2024 20:21 WIB
Al Izzah Kota Batu
Al Izzah Leadership School, Kota Batu. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Seorang siswa kelas 7 SMP di Al Izzah Leadership School, Kota Batu berinisial JD (12) diduga dianiaya siswa lain berinisial F. Penganiayaan itu terjadi di kamar asrama pada Minggu (3/3).

Kakak korban, Agus Setyawan (29) mengatakan, awal mengetahui kejadian yang menimpa adiknya itu setelah mendapat laporan dari salah satu pengasuh di asrama. Pengasuh asrama itu menyampaikan bahwa JD terlibat perkelahian.

"Saya dikabarin pengasuhnya. Penyampaiannya waktu itu berantem sama temennya karena ejek-ejekan dan dijelaskan kalau mukanya agak sakit. Setelah itu, selang sekitar 1 jam saya telepon adik saya," ujarnya kepada detikJatim, Senin (4/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat telepon itulah JD menceritakan kronologi yang telah dia alami kepada Agus. JD mengatakan bahwa peristiwa itu memang bermula saat JD bersama dengan F, temannya dan teman-teman korban lainnya saling ejek soal Ambalan Pramuka di kamar asrama.

Tiba-tiba F marah karena tidak terima dengan ejekan JD kemudian melayangkan pukulan beberapa kali kepada adik Agus. Teman-temannya yang melihat ketakutan dan tidak berani memisahkan keduanya.

ADVERTISEMENT

"Temannya yang di kamar itu langsung lari keluar minta pertolongan. Tidak berselang lama teman-teman JD datang dan memisahkan mereka. Pada saat itu F juga sempat mengancam teman JD yang (berupaya) misahin (memisahkan) mau dipukuli juga," terang Agus.

Mendengar cerita adiknya, Agus meragukan keterangan pengasuh asrama terkait JD terlibat perkelahian dengan F. Sebab saat ditanya, JD mengaku tidak memberikan perlawanan sama sekali saat dipukuli oleh F.

"Sampai saya pastikan apakah bales mukul? Dan kata adik saya bilang tidak. Artinya ini bukan perkelahian tapi bentuk penganiayaan karena adik saya tidak membalas sama sekali saat dipukuli itu," ungkapnya.

Pria yang tinggal di Bantur, Kabupaten Malang itu langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Batu. Dia bersyukur setelah melaporkan perkara itu, petugas langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.

"Begitu dengar kabar ini, keluarga langsung laporan ke Polres Batu dan langsung memperoleh respons cepat. Petugas langsung datang ke Mahad Al Izzah dan sudah dilakukan visum serta proses laporan," kata Agus.

Dia menyampaikan, jalur hukum yang ditempuh ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan pembelajaran. Sebab jika tidak mengambil langkah hukum, dikhawatirkan kejadian serupa kemungkinan bisa terjadi lagi.

"Saya sangat menyayangkan perbuatan tersebut karena tindak kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. Ini juga menjadi kekhawatiran kami apalagi beberapa waktu lalu sempat ada kekerasan di salah satu ponpes di Kediri sampai meninggal dunia," terangnya.

"Kami (keluarga) memasukkan JD ke Al Izzah karena kami percaya itu adalah pilihan terbaik. Seharusnya dengan adanya kasus di Kediri itu Al Izzah bisa melakukan pengawasan yang lebih ketat agar tindak kekerasan tidak terjadi," sambungnya.

Sebelumnya, Humas Al Izzah Budi Utomo membantah kabar tentang penganiayaan terhadap salah satu siswa di SMP tersebut. Dia menegaskan tidak ada tindakan dugaan penganiayaan di sekolah internasional tersebut.

"Untuk informasi tersebut (dugaan penganiayaan yang dialami salah satu siswa SMP) tidak ada," tegas Budi singkat saat dihubungi detikJatim.

Pernyataan Budi ini bertolak belakang dengan keterangan polisi. Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo memastikan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan dari keluarga korban terkait dugaan penganiayaan tersebut. Kini polisi sedang melakukan penyelidikan.

"Sudah (mendapat laporan), ini masih ditindaklanjuti," ujar Rudi dikonfirmasi terpisah.




(dpe/dte)


Hide Ads