Seorang biker ngamuk ketika ditegur merokok sambil berkendara. Video pendek yang dibuat pemotor lain yang terkena abu rokok biker itu pun viral di media sosial.
Dalam video yang beredar terlihat pengendara motor tengah merekam kemarahan seorang biker yang diduga tidak terima karena ditegur saat merokok dengan berkendara.
Kejadian itu disebut terjadi di kawasan Dinoyo atau Jalan MT Haryono, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (3/3/2024), sekitar pukul 10.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahan yang dilihat detikJatim, Senin (4/3/2024) siang, pengendara motor Aprilia SR 200 tanpa plat nomor polisi tersebut menghampiri pemotor lain yang diduga melayangkan teguran agar tidak merokok di jalanan.
Setelah berhenti di pinggir jalan, pengendara motor Aprilia itu justru tidak terima ketika ditegur oleh korban. Bahkan, umpatan dan ancaman sempat dilayangkan kepada korban waktu itu.
"Protes nang aku, tak entekno nang Dinoyo koen (Protes ke saya, tak habiskan kamu di Dinoyo)," bentak pengendara motor itu, seperti terlihat dalam video yang viral.
![]() |
Gilang, juru parkir di lokasi kejadian mengatakan perseteruan dua pengendara motor yang videonya viral itu terjadi pada pukul 10.00 WIB.
Namun Gilang mengaku tak mengetahui langsung kejadian itu. Dia hanya mendengar cerita rekannya sesama jukir yang bertugas pada hari kejadian.
"Teman saya jukir yang bertugas hari itu yang melihat langsung bahwa mereka berhenti di pinggir jalan dan langsung cekcok bersitegang," ujar Gilang saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (4/3/2034).
Gilang membeberkan bahwa pengendara motor yang ditegur saat merokok terlihat emosi, seperti video viral di media sosial.
"Si pelaku itu merokok dan abunya mengenai pengendara motor yang ada di belakang. Saat ditegur, pelaku emosi dan kejadiannya seperti yang ada di media sosial itu," bebernya.
Namun cekcok keduanya dapat dihentikan, setelah salah satu jukir turun tangan untuk melerai. Mereka pun kemudian melanjutkan perjalanan.
"Teman saya melerai mereka dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan," pungkas Gilang.
(dpe/iwd)