Ini Sederet Hadis dan Kitab yang Menganjurkan Ziarah Kubur

Ini Sederet Hadis dan Kitab yang Menganjurkan Ziarah Kubur

An Nisa Maulidiyah - detikJatim
Senin, 04 Mar 2024 10:49 WIB
Panjat Doa Untuk Keluarga Saat Ziarah Kubur di Hari Lebaran
Ilustrasi ziarah kubur. (Foto: ANTARA FOTO)
Surabaya -

Memasuki bulan suci Ramadan, umat Islam biasanya melaksanakan tradisi ziarah kubur ke makam leluhur maupun ulama. Berikut dalil ziarah kubur yang didasarkan dari beberapa hadis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ziarah diartikan sebagai kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia. Istilah berziarah kerap kali diartikan sebagai bentuk berkunjung ke makam untuk mengirim doa.

Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, ziarah kubur disebut sebagai perbuatan yang mengalami perubahan (nasikh-mansukh). Sebab, pada masa awal Islam, Rasulullah SAW sempat melarang ziarah kubur, namun kemudian memperbolehkannya sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

ADVERTISEMENT

Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah). (HR. Hakim).

Hadis Ziarah Kubur

Ada sejumlah dalil dari hadis yang menganjurkan umat Muslim ziarah kubur. Berikut hadis-hadis yang menganjurkan ziarah kubur seperti dirangkum dari buku Az Ziarah Kubur dalam Islam karya Firman Arifandi, LC, MA.

1. Hadis Riwayat Buraidah

Hadis yang diriwayatkan Buraidah menunjukkan tentang disyariatkannya ziarah kubur. Di mana Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Muslim melakukan ziarah kubur.

Bahkan, disebutkan hikmah ziarah kubur yang bisa diambil umat Muslim. Seperti mengingatkan kepada akhirat dan motivasi menjalani hidup di dunia yang sementara ini. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)," (HR Muslim).

2. Hadis Sunan Tirmidzi Nomor 973

Dalam hadis ini diterangkan hukum ziarah ke makam orang tua diperbolehkan. Hal ini mengacu pada tadzkiratul akhirah, yang artinya diperbolehkan karena mengingatkan kita pada akhirat. Hadis Sunan Tirmidzi Nomor 973 berbunyi:

حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :"قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة"رواة الترمذي (3/370)

Artinya: Hadis dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka, sekarang berziarahlah karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.

3. Hadis Riwayat Abu Hurairah

Seperti hadis lainnya, hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah juga menerangkan hikmah ziarah kubur untuk mengingatkan manusia kepada akhirat, dengan harapan orang yang masih hidup termotivasi mempersiapkan bekal amalan sebelum meninggal.

Sehingga ziarah kubur dianjurkan untuk mengingatkan kepada kematian dan kehidupan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

"Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal itu dapat mengingatkan kalian pada kehidupan akhirat," (HR Ibnu Majah).

4. Hadis Riwayat Muslim

Salah satu hadis riwayat Muslim menerangkan Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk ziarah kubur. Perintah tersebut diterima saat Rasulullah SAW menemui Malaikat Jibril yang berkata:

إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيْعِ فَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ

Artinya: Tuhanmu memerintahkanmu agar mendatangi ahli kubur Baqi' agar engkau memintakan ampunan buat mereka. (HR Muslim)

Setelah mendapat perintah dari Allah SWT untuk menziarahi kuburan ahli Baqi', Rasulullah SAW menziarahi tempat tersebut setiap kali menginap di rumah Aisyah Radliyallahu 'Anha. Seperti hadis yang diriwayatkan Sayyidah 'Aisyah:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- - كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- - يَخْرُجُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَقُولُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ

Artinya: Rasulullah setiap kali giliran menginap di rumah 'Aisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqi' seraya mengucapkan salam: Salam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin. Segera datang apa yang dijanjikan pada kalian besok. Sungguh, kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penghuni kubur Baqi' Gharqad. (HR Muslim)

5. Kitab Nihayatuz Zain

Dalam kitab Nihayatuz Zain yang ditulis Syaikh Nawawi Al-Bantani, Allah SWT mengampuni dosa-dosa orang yang ziarah kubur ke makam orang tua setiap hari Jumat. Syaikh Nawawi al-Bantani telah menuliskannyat:

"Disunahkan untuk berziarah kubur. Barang siapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya."

Apa yang dikatakan Syaikh Nawawi tersebut juga terdapat dalam beberapa kitab lain, bahkan lengkap dengan urutan perawinya. Seperti dalam Al-Mu'jam al-Kabir lit Tabhrani juz 19:

حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Ziarah kubur dianjurkan dengan tujuan semata-mata untuk mengingatkan umat Muslim kepada akhirat. Juga untuk mengambil pelajaran atau bekal semasa hidup di dunia.

Doa Ziarah Kubur

Terdapat beberapa doa yang dapat dipanjatkan saat ziarah kubur ke makam orang tua maupun para wali. Berikut bacaan yang dikutip dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2, dan Al-Adzkar: Buku Induk Doa Zikir oleh Imam Nawawi.

1. Doa Ziarah Kubur Pertama

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Arab Latin: Assalaamu 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta'khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun.

Artinya: Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. (HR Muslim, dari Aisyah)

2. Doa Ziarah Kubur Kedua

السَّلَامُ عَلَيْكُم دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

Arab Latin: Assalaamu 'alaikum daara qaumin mu'miniin wa innaa in syaa'allaahu bikum laahiquun.

Artinya: Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian, wahai penghuni kuburan dari kaum mukmin, dan insya Allah kami akan menyusul kalian. (HR Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)

3. Doa Ziarah Kubur Ketiga

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ

Arab Latin: Assalaamu 'alaikum yaa ahlal qubuur yaghfirullaahu lanaa wa lakum antum salafnaa wa nahnu bil atsar.

Artinya: Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian, wahai ahli kubur. Semoga Allah SWT mengampuni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian. (HR Tirmidzi, dari Ibnu Abbas).

4. Doa Ziarah Kubur Keempat

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُم العَافِيَةَ

Arab Latin: Assalaamu 'alaikum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul 'aafiyah.

Artinya: Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat. (HR Muslim, dari Buraidah)

5. Doa Ziarah Kubur Kelima

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ أنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ

Arab Latin: Assalaamu 'alaikum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba'un.

Artinya: Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian. (HR Nasa'i & Ibnu Majah)

Demikian informasi terkait dalil ziarah kubur yang didasarkan dari beberapa hadis dan dilengkapi bacaan doa yang dapat dilafalkan ketika berziarah.

Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads