Penghitungan suara di Kecamatan Jrengik, Sampang kembali deadlock. Sebelum ditunda, rekapitulasi tingkat kecamatan yang berlangsung sejak Minggu (25/2) pukul 18.00 WIB hingga dini hari ini berjalan alot. Sementara itu, ada seorang pendukung yang diamankan gegara membawa senjata tajam (sajam).
Selisih suara caleg DPRD kabupaten menjadi salah satu pemicu aksi protes hingga hujan instruksi dari sejumlah saksi caleg. Ini terjadi saat penyampaian perolehan suara dari sejumlah desa. Lantaran alotnya pembahasan, rekapitulasi akhirnya ditunda pada pukul 04.00 WIB dini hari. Padahal, hanya tinggal satu TPS yang belum dihitung.
Hasani, salah satu saksi Partai Gerindra menyebutkan, pembacaan rekap hasil perolehan suara caleg DPR kabupaten merupakan lanjutan beberapa waktu lalu yang sempat tertunda. Pembacaan rekap molor karena ada satu TPS yang hasilnya tidak sama.
"Mulai jam sepuluh tadi malam sampai subuh sekarang ini jam 4 subuh. Permasalahannya itu di TPS 5 Malakah," kata Hasani, Senin (26/2/2024) pagi.
Lambatnya rekapitulasi di Kecamatan Jrengik tersebut, karena adanya perbedaan hasil suara. Terdapat perbedaan perolehan suara di tiap desa.
"Dari salah satunya saksi caleg tidak ada kesepakatan karena beda penghitungan, sehingga ditunda hari Selasa bada zuhur," ungkap Hasani
Sementara itu, Ketua KPU Sampang Addy Imansyah mengatakan, dari 14 kecamatan di Kabupaten Sampang, hanya Kecamatan Jrengik yang belum selesai. Alotnya rekapitulasi di Jrengik ini karena terjadi perselisihan data di masing-masing caleg kabupaten.
"Masing masing saksi itu punya salinan isian, salinan yang berbeda beda untuk c planonya, sehingga tidak cukup untuk waktu membandingkan antara c plano dengan c rekap," kata Addy.
Pihaknya sengaja menunda penghitungan suara satu TPS tersebut. Sebab, permasalahannya sangat kompleks. Selain itu, penundaan tersebut dilakukan untuk memberikan jeda waktu yang cukup untuk petugas beristirahat.
"Perlu ada komunikasi lebih lanjut untuk mencari kebenaran materi, karena memang kasus ini cukup kompleks sehingga tadi sempat cukup lama dan sempat terskorsing," tandasnya
Sementara itu, dari pantauan detikJatim di lokasi rekapitulasi, di kantor kecamatan ini sempat beberapa kali diskors. Bahkan, sempat ada salah satu massa pendukung menggedor pagar pintu kecamatan. Ia ikut emosi melihat ketegangan di lokasi penghitungan.
Polisi juga sempat mengamankan salah satu pendukung yang kedapatan membawa sajam. Sejumlah anggota polisi, TNI, dan Brimob tampak siaga di halaman kantor kecamatan untuk mengamankan rekapitulasi, karena banyak massa pendukung yang hadir.
Simak Video "Video Kelakar AHY: Pelajaran dari Pemilu 2024, Jangan Sembarangan Kasih Nilai"
(hil/dte)